Selasa, 29 APRIL 2025 • 09:08 WIB

Pelajar di Korea Selatan Serang Warga Sekolah dengan Pisau, 4 Orang Terluka

Author

Anggota Tim Investigasi Tempat Kejadian Perkara (TKP) Kepolisian Korea Selatan melakukan penyelidikan di sebuah sekolah menengah di Cheongju pada 28 April 2025 setelah terjadi penyerangan.

INDOZONE.ID - Sebuah kasus pelajar serang sekolah Korea Selatan mengejutkan publik pada Senin pagi (28/4/2025), ketika seorang siswa melakukan aksi penikaman brutal di sebuah sekolah menengah di Cheongju.

Akibat penyerangan sekolah Korea Selatan ini, empat orang mengalami luka-luka, dengan tiga korban dalam kondisi serius.

Kejadian itu terjadi sekitar pukul 08.36 waktu setempat, di sebuah sekolah berjarak sekitar 110 kilometer dari Seoul.

Baca Juga: Lee Jae Myung Menang Pemilihan Internal, Resmi Jadi Kandidat Kuat Presiden Korea Selatan

Berdasarkan keterangan dari Kepolisian Provinsi Chungbuk, mereka menerima laporan darurat bahwa seorang siswa tikam sekolah Korea Selatan di dalam ruang kelas menggunakan senjata tajam.

Korban luka serius dalam insiden ini meliputi kepala sekolah yang mengalami luka tusuk di bagian perut, seorang pegawai pemerintah yang terkena tusukan di dada, serta seorang petugas kebersihan yang ditikam di punggung.

Selain itu, ada tiga korban lain yang hanya mengalami luka ringan.

Salah satu korban luka ringan, bermarga Im, mengisahkan kepada Yonhap News Agency, bahwa ia ditikam di wajah saat sedang mengemudi perlahan di dekat area sekolah.

"Saat saya membuka jendela setelah diketuk, siswa tersebut langsung menikam wajah saya tanpa mengatakan apapun, lalu kabur," ujar pria berusia 43 tahun itu.

Setelah melakukan penyerangan sekolah Korea Selatan, pelaku mencoba melarikan diri ke taman tepi danau di sekitar lokasi.

Ia bahkan sempat melompat ke dalam danau, namun berhasil ditangkap oleh polisi, hanya 12 menit setelah laporan pertama masuk. Siswa berusia 18 tahun tersebut mengalami luka ringan dan segera dilarikan ke rumah sakit.

Dalam pemeriksaan awal, polisi menemukan empat jenis senjata berbeda dari tas pelaku, termasuk sebuah cutter.

Baca Juga: Kebakaran Hutan di Korea Selatan, Lebih dari 1200 Warga Daegu Diperintahkan Mengungsi

Menurut keterangan pejabat sekolah, pelaku membawa senjata-senjata itu sejak pagi tanpa terdeteksi oleh guru maupun petugas keamanan sekolah.

Sampai saat ini, pihak berwenang masih terus menggali motif di balik aksi kekerasan ini.

"Kami masih mendalami rincian kasus dan mencoba memahami latar belakangnya," ungkap seorang pejabat kepolisian setempat.

Yoon Geon-young, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Chungbuk, menyampaikan rasa prihatinnya atas berita penyerangan sekolah Korea Selatan ini.

Ia menegaskan, kejadian tersebut benar-benar di luar dugaan dan tidak seharusnya terjadi di lingkungan pendidikan.

Yoon juga memastikan, para siswa lainnya tetap aman dan tidak mengalami trauma.

Kasus ini menambah daftar panjang insiden kekerasan sekolah Korea Selatan terbaru, meskipun secara umum Korea Selatan dikenal sebagai negara dengan tingkat kejahatan yang rendah.

Data resmi mencatat, tingkat pembunuhan di Korea Selatan hanya 1,3 kasus per 100.000 orang pada tahun 2021, jauh lebih rendah dibandingkan rata-rata global.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Channelnewsasia.com