Senin, 23 DESEMBER 2024 • 07:01 WIB

7 Desa di Jember Terendam Banjir: 5 Ribu Warga Terdampak, 131 Mengungsi

Author

Banjir rendam tujuh desa di Jember, Jawa Timurm

INDOZONE.ID – Hujan deras yang mengguyur wilayah Jember sejak Minggu pagi memicu banjir besar di dua kecamatan, yaitu Tempurejo dan Wuluhan.

Hingga Minggu (22/12/2024) malam, sebanyak 5.498 warga terdampak banjir, sementara 131 lainnya terpaksa mengungsi ke Balai Desa Wonoasri, Tempurejo.

Hujan mulai turun sejak pukul 09.30 WIB disertai angin kencang.

"Hujan lebat dan angin kencang menyebabkan sejumlah wilayah desa terdampak banjir dan musibah angin kencang," ujar Korlap TRC BPBD Jember, Firman Arifianto.

Selain banjir, angin kencang dilaporkan melanda Kecamatan Ambulu, Kalisat, Sukowono, dan Sukorambi.

Akibatnya, enam pohon tumbang, satu rerimbunan bambu menimpa rumah warga, dan satu dapur rumah rusak ringan.

Baca Juga: PKL Keluhkan Lokasi Dagang di Alun-Alun Jember Nusantara, Bupati Jember Siapkan Rencana Relokasi

Banjir rendam tujuh desa di Jember, Jawa Timurm

Desa-Desa Terdampak

Untuk banjir, desa yang terdampak di Kecamatan Tempurejo meliputi Sanenrejo, Wonoasri, Curah Nongko, Curah Takir, Andongrejo, dan Sidodadi. Sementara di Kecamatan Wuluhan, banjir melanda Dusun Sumberejo, Desa Glundengan.

"Korban terdampak di Kecamatan Tempurejo ada 1.573 KK atau 5.230 jiwa, sementara di Kecamatan Wuluhan ada 67 KK atau 268 jiwa," kata Firman yang akrab disapa Arif.

Banjir terjadi akibat meluapnya beberapa sungai besar di wilayah tersebut, seperti Sungai Mayang, Bedadung, Kalisanen, dan Curah Nongko.

"Sekitar pukul 12.20 WIB, sungai-sungai tersebut tidak mampu menampung debit air dan meluber ke pemukiman warga. Ketinggian air mencapai 60–140 cm atau setara dengan perut orang dewasa," jelasnya.

Baca Juga: Kejati Jatim Periksa 250 Warga dari 10 Desa di Jember Terkait Kasus Dugaan Kredit Fiktif

Penanganan Warga Terdampak

Ratusan warga diungsikan ke Posko Balai Desa Wonoasri untuk keamanan. Relawan dari berbagai organisasi, termasuk TRC BPBD Jember, Tagana Dinsos, dan Baret NasDem, dikerahkan untuk membantu evakuasi.

"Tagana mendirikan dapur umum untuk memasak nasi bungkus karena dapur warga tidak bisa digunakan. Relawan lainnya membantu evakuasi warga, terutama lansia, anak-anak, dan balita," tambah Arif.

Saat ini, beberapa wilayah seperti Desa Sanenrejo, Curah Takir, Andongrejo, dan Sidodadi mulai surut. Namun, sejumlah desa lainnya masih tergenang.

"Curah hujan masih tinggi, sehingga banjir susulan masih mungkin terjadi," ujarnya.

Warga yang terdampak kini fokus membersihkan rumah dari sisa banjir, sementara tim relawan terus siaga di lapangan untuk membantu kebutuhan darurat.

Banner Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Narasumber