INDOZONE.ID - Kim Yong Hyun, mantan Menteri Pertahanan Korea Selatan (Korsel), dilaporkan mencoba bunuh diri beberapa saat sebelum penangkapannya.
Kasus ini berkaitan dengan perannya dalam darurat militer yang diumumkan oleh Presiden Yoon Suk Yeol awal bulan ini. Berikut laporan selengkapnya mengenai insiden tersebut.
4 Fakta Percobaan Bunuh Diri Mantan Menteri Pertahanan Korsel Sebelum Penangkapan
1. Upaya Bunuh Diri di Pusat Penahanan
Kim Yong Hyun mencoba mengakhiri hidupnya di toilet Pusat Penahanan Dongbu Seoul pada Selasa 10 Desember 2024, sesaat sebelum penangkapan resminya diumumkan.
Menurut Shin Yong-hae, Komisaris Jenderal Layanan Koreksi Korea, Kim menggunakan tali dari pakaiannya untuk melakukan aksi tersebut.
Untungnya, staf ruang kendali yang memantau situasi segera bertindak. Ketika pintu toilet dibuka, Kim langsung menghentikan aksinya.
Baca Juga: 4 Fakta Mantan Menteri Pertahanan Korsel Resmi Ditangkap atas Tuduhan Pemberontakan
2. Tuduhan yang Dihadapi
Mantan Menteri Pertahanan ini ditangkap atas berbagai tuduhan serius, termasuk "menjalankan tugas penting selama pemberontakan" dan "penyalahgunaan wewenang untuk menghalangi pelaksanaan hak."
Tuduhan ini berkaitan dengan darurat militer yang diumumkan pada 3 Desember lalu. Kala itu, Presiden Yoon Suk Yeol mengerahkan pasukan ke parlemen.
Namun, tindakan tersebut gagal setelah parlemen menolak keputusan itu dalam pemungutan suara.
Kim mengundurkan diri dari jabatannya pada Kamis 5 Desember 2024, sebelum akhirnya ditahan pada Selasa 10 Desember 2024.
Baca Juga: Han Dong-hoon: Yoon Suk Yeol Akan Nonaktif sebagai Presiden Hingga Mengundurkan Diri
3. Kondisi Kim Setelah Insiden
Setelah insiden tersebut, Kim kini ditempatkan di sel perlindungan khusus dengan pengawasan ketat.
"Hasil pemeriksaan medis menunjukkan bahwa kondisinya sehat tanpa ada penyakit," demikian pernyataan resmi dari Kementerian Kehakiman.
Kim sekarang menjalani kehidupan normal di fasilitas tersebut.
4. Permintaan Maaf kepada Publik
Sebelum penangkapannya, Kim sempat menyampaikan permintaan maaf melalui pengacaranya.
Dia menyatakan, bahwa tanggung jawab atas seluruh situasi ini ada pada dirinya.
"Saya meminta maaf dengan tulus kepada rakyat Korea Selatan," ucapnya.
Dia juga menegaskan, bahwa bawahannya hanya menjalankan perintah darinya. Kasus ini tidak hanya menjadi perhatian nasional, tetapi juga mencerminkan kompleksitas politik di Korea Selatan.
Penangkapan dan upaya bunuh diri Kim, menjadi pengingat pentingnya transparansi dan tanggung jawab di dalam pemerintahan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Channelnewsasia.com