Jumat, 08 DESEMBER 2023 • 15:03 WIB

Ade Armando Siap Keluar dari PSI, Buntut Persoalan Politik Dinasti

Author

Ade Armando. (Istimewa)

INDOZONE.ID - Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Ade Armando, siap keluar dari partainya usai pernyataan soal politik dinasti di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Dikutip dari akun X @adearmando61, Ade Armando buka suara atas pernyataan Ketum PSI, Kaesang Pangarep. Kaesang Pangarep sebelumnya meminta Ade Armando keluar dari PSI jika tak taat hukum.

Pernyataan Kaesang bermula dari pendapat Ade Armando terkait Yogyakarta yang memediasi kisah dinasti politik. Ade Armando mengatakan, penyerangan terhadap PSI dan mertua Kaesang Pangarep di Yogyakarta bukan dalam kendalinya.

“Reaksi yang ditimbulkan dari video saya sangat serius, contohnya PSI diancam dan digeruduk di seluruh Yogyakarta,” jelasnya.

Baca Juga: Bakal Ada Reuni Pendukung Jokowi di TPS, Infonya Bakal Pilih Prabowo-Gibran

Ade Armando pun mendengar Rumah Mertua Kaesang Pangarep di Yogyakarta didemo. Ade Armando mengatakan, semua itu di luar imajinasinya setelah mengutarakan cerita yang dianggap menyinggung masyarakat Yogyakarta.

Oleh karena itu, Ade Armando mengatakan, jika permintaan maaf saja tidak cukup, ia menyatakan siap untuk keluar dari PSI jika itu keputusan partainya tersebut.

“Saya meminta maaf. Tapi kalau itu belum cukup, saya siap apa pun,” kata Kader PSI Ade Armando, Kamis (12/7/2023).

Termasuk jika harus keluar dari PSI atau diminta nonaktif, lanjutnya. Konflik tersebut bermula ketika politikus PSI Ade Armando mempertanyakan aktivitas mahasiswa, khususnya di BEM Universitas Indonesia(UI) dan Universitas Gajah Mada (UGM) yang melakukan demonstrasi terkait politik dinasti.

Baca Juga: Link Pemadanan NIK dan NPWP Online beserta Caranya

Ade Armando menyebut BEM UI dan BEM UGM ironis karena Daerah Istimewa Yogyakarta justru terlibat politik dinasti.

"Ironis sekali karena mereka sebenarnya berada di daerah yang jelas-jelas menganut politik dinasti, dan mereka bungkam. Anak-anak BEM ini harus tahu kalau mau melawan politik dinasti, ya politik dinasti itu sebenarnya daerah istimewa Jogjakarta, gubernurnya tidak dipilih melalui pemilihan, gubernurnya adalah Sultan Hamengku Buwono X yang menjadi gubernur karena garis keturunannya.,'' kata Ade Armando di Twitter dalam akun X miliknya @adearmando61.

Klaim ini mempunyai dampak yang panjang. Netizen pun ramai mengkritik Ade Armando. Sekelompok anggota Aliansi Masyarakat Istimewa Jogja bahkan melaporkan Ade Armando ke Polres DIY. Pernyataan Ade soal politik dinasti di bisnis DIY dinilai merugikan warga DIY dan melanggar Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik.

Ganjar Pranowo, calon presiden nomor urut tiga, pun memberikan tanggapannya. Ganjar Pranowo menanggapi kritik politisi PSI Ade Armando terhadap politik dinasti Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Terkait pernyataan tersebut, Ganjar meminta semua pihak saling menghormati.

"Kita harus belajar untuk menghormati satu sama lain," kata Ganjar di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (6/12/2023).

Namun Ganjar belum mau menjelaskan lebih lanjut, Sebab, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengkubuwono X memberikan penjelasan gamblang terkait hal tersebut.

Sebelumnya, Kaesang Pangarep membeberkan beberapa alasan dirinya meminta Ade Armando mundur dari partainya.

Putra bungsu Presiden Joko Widodo ini menilai Ade Armando tidak memahami dan menaati konstitusi. Seperti diberitakan sebelumnya, Ade Armando menyebut politik dinasti terjadi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Baca Juga: Viral Video Kader PAN Joget-Joget di Kantor Mendag, Bawaslu: Akan Kami Kaji Ulang!

Padahal hal tersebut merupakan keistimewaan Yogyakarta dan sudah dan disahkan oleh undang-undang.

“Kami Partai PSI taat konstitusi, khususnya mengenai daerah istimewa, Daerah Istimewa yogyakarta,” kata di Kaesang Jalan Tunjungan Surabaya, Rabu (6/12/2023) malam.

Kaesang meminta kadernya keluar dari PSI jika tidak mengikuti konstitusi. Putra bungsu Presiden Jokowi pun mengaku berasal dari yogyakarta. Salah satunya terlihat dari prosesi pernikahan yang digelar di kota pelajar.

"Dan saya sekarang juga menjadi bagian dari Yogya. Kemarin saya juga menikah di Yogya. Istri saya juga dari Yogya," tegasnya.

Baca Juga: Truk Bermuatan Babi Terbalik di Tol Jagorawi, Ada yang Tewas

Terkait pandangan politik dinasti yang disinggung Ade Armando, sultan meminta pendapat masyarakat. Namun menurut Sri Sultan, pandangan tersebut juga harus melihat sejarah panjang DIY hingga mendapatkan predikat tersebut.

"Hal yang terpenting DIY adalah adalah daerah istimewa yang asal usulnya diakui istimewa dan negara menghormati sejarah itu. Tapi istilah dinasti atau bukan, tidak ada, apakah tidak ada (hukum) di sana juga. Penting bagi kita untuk menjadi bagian dari republik dan melaksanakan keputusan hukum yang ada. itu saja,” kata Sri Sultan.

Menanggapi keberatan masyarakat yang melakukan aksi memprotes pernyataan Ade Armando, Sri Sultan mempersilakan hal tersebut.


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Twitter @adearmando61