Kategori Berita
Media Network
Kamis, 12 JUNI 2025 • 14:57 WIB

Kementerian PU Gandeng UGM Luncurkan SIPASI 2.0, Apa Itu ?

 
INDOZONE.ID - Air irigasi berperan penting dalam mendukung tingkat kesuburan tanah, dalam meningkatkan produktivitas pertanian dan ketahanan pangan.
 
Berdasarkan data dari Kementerian PUPR tahun 2014, jaringan irigasi kewenangan pemerintah pusat yang berada dalam kondisi baik sekitar 77 persen, dan lebih dari separuh jaringan irigasi yang dikelola pemerintah daerah (pemda) berada dalam kondisi rusak.
 
Dari total luas daerah irigasi nasional sebesar 9,1 juta hektar, terdiri 6 juta hektar atau 65 persen dikelola pemerintah daerah, dan 3,1 juta hektar sisanya menjadi kewenangan pemerintah pusat.

Seheingga, perlu adanya peningkatan efisiensi pengelolaan sumber daya air, dalam rangka mendukung ketahanan pangan nasional.

Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UGM dan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) RI pun meluncurkan SIPASI 2.0, untuk memperkuat modernisasi sistem irigasi di Indonesia.

Seperti diketahui, SIPASI 2.0 merupakan sistem pengelolaan irigasi berbasis web, yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi penggunaan air dan produktivitas pertanian.

“Sistem ini bekerja dengan mengintegrasikan data real-time dari berbagai sumber, termasuk sensor curah hujan, kelembaban tanah, dan level air, untuk memberikan rekomendasi irigasi yang tepat guna,” kata Andri Prima Nugroho, selaku anggota tim peneliti kepada wartawan, Kamis (12/6/2025). 

Ia menjelaskan, keunggulan SIPASI 2.0 meliputi optimasi distribusi air berdasarkan kebutuhan tanaman, pengambilan keputusan yang lebih tepat berbasis data, peningkatan produktivitas pertanian, pemantauan real-time, dan integrasi data yang komprehensif.

BACA JUGA: Dosen UGM Ini Desak Penghapusan Batas Usia Kerja

Dengan fitur sistem pendukung keputusan (DSS), SIPASI 2.0 memberikan simulasi dan rekomendasi, untuk perencanaan serta pengelolaan irigasi yang lebih efektif, sehingga berkontribusi pada peningkatan ketahanan pangan nasional.

“Lewat pemanfaatan teknologi informasi dan sistem pengelolaan air yang terintegrasi,” ujar Andri.

Ujicoba implementasi SIPAS 2.0 sudah dilakukan di daerah irigasi Pamukkulu dan Tabo-Tabo, Sulawesi Selatan. Hasilnya kata Nugroho, menunjukkan peningkatan efisiensi irigasi dan produktivitas yang signifikan.

“Implementasi SIPASI 2.0 di Pamukkulu dan Tabo-Tabo, yang disertai evaluasi kebijakan modernisasi irigasi, diharapkan menjadi model percontohan bagi pengembangan strategi irigasi modern di seluruh Indonesia,” katanya. 

Dekan FTP UGM, Prof. Eny Harmayani, menyampaikan, SIPASI 2.0 merupakan wujud komitmen akademisi dalam mendukung modernisasi irigasi melalui riset dan kepakaran.

Sistem berbasis web ini, dikembangkan Pusat Kajian Modernisasi Irigasi dan Pertanian FTP UGM bekerja sama dengan Direktorat Bina Teknik, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR.

"Sistem ini disusun untuk mengakomodasi pelaksanaan modernisasi irigasi di Indonesia, sesuai dengan tuntutan masyarakat secara global untuk meningkatkan pelayanan, efisiensi, efektivitas, dan produktivitas air," ungkap Eny.

Direktur Bina Teknik, Kementerian PU, Dr. Muhammad Rizal, menekankan pentingnya modernisasi irigasi yang telah dicanangkan sejak 1985. Indonesia mengantisipasi kebutuhan ini dengan membentuk Tim Modernisasi Irigasi Indonesia sejak tahun 2011.

Menurutnya, SIPASI 2.0 hadir sebagai solusi teknologi untuk menjawab tantangan modernisasi tersebut.

"Dengan SIPASI 2.0, kita berharap dapat meningkatkan efisiensi irigasi secara signifikan dan berkontribusi pada peningkatan ketahanan pangan nasional," terangnya.

BACA JUGA: Pesan Menteri Pratikno Hadiri Career Day 2025 di UGM : Jadilan Job Creator

Peluncuran SIPASI 2.0 secara resmi dilakukan Prof. Eny Harmayani bersama Dr. Dian Kamila, selaku Kasubdit Data dan Informasi Sumber Daya Air, Kementerian PU dengan menekan tombol peluncuran simbolis.

Selain itu, turut hadir para penasihat modernisasi irigasi, yaitu Ir. Soekarsno, Dipl.HE, Ir. Djito, SP1, Prof. Dr. Ir. Sigit Supadmo Arif, dan Ir. Andi Sudirman, M.T.

Kegiatan peluncuran ini berlangsung pada 26 Mei lalu, sekaligus pembukaan workshop Evaluasi Modernisasi Irigasi, dan Pilot Project Smart Irrigation Water Management di kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Keterangan Pers

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Kementerian PU Gandeng UGM Luncurkan SIPASI 2.0, Apa Itu ?

Link berhasil disalin!