Kategori Berita
Media Network
Senin, 09 JUNI 2025 • 17:34 WIB

Misi Damai Madleen Dihentikan Paksa, Turki: Ini Pelanggaran Hukum!

INDOZONE.ID - Jagat internasional tengah diguncang oleh kabar mengejutkan: kapal bantuan kemanusiaan Madleen yang tergabung dalam konvoi Freedom Flotilla Coalition dicegat secara paksa oleh militer Israel di perairan internasional. Padahal, kapal ini punya misi mulia, mengantar bantuan untuk warga Gaza yang masih hidup dalam kondisi mencekam akibat blokade panjang. Kapal Madleen berangkat dari pelabuhan di Turki pada akhir Mei 2025, membawa logistik dan puluhan relawan dari berbagai negara, termasuk nama-nama yang nggak asing seperti aktivis lingkungan Greta Thunberg dan anggota Parlemen Eropa, Rima Hassan.

Kapal Madleen dan para relawan yang membawa bantuan darurat bagi warga Gaza (sumber: Theguardian)

Tapi pada 9 Juni 2025, misi damai itu berubah jadi ketegangan internasional. Pasukan Israel mencegat Madleen saat masih berada di perairan internasional, lalu memaksa seluruh kru dan relawan untuk dialihkan ke pelabuhan Ashdod, Israel. Semua penumpang ditahan. Nggak butuh waktu lama, aksi ini langsung menuai reaksi keras dari berbagai negara, salah satunya Turki yang jadi titik awal keberangkatan kapal.

Baca Juga: Serangan Drone Rusia Tewaskan 9 Warga Sipil Ukraina Setelah Pertemuan di Turki

Lewat pernyataan resmi dari Kementerian Luar Negeri Turki, pemerintah Turki menegaskan kalau tindakan Israel adalah bentuk pelanggaran hukum internasional yang terang-terangan. Mereka nggak ragu menyebut Israel sebagai “negara teror” dan menyebut insiden ini sebagai “penculikan”. Turki juga menuntut agar seluruh relawan sipil dan awak kapal segera dibebaskan tanpa syarat.

Kalau baca isi rilis pers-nya, kamu bakal lihat betapa kerasnya kecaman Turki terhadap pemerintahan Netanyahu. Mereka bilang aksi ini bukan cuma soal satu kapal, tapi soal pelanggaran terhadap kemanusiaan dan kebebasan pelayaran di laut lepas. Bahkan, mereka menyoroti bahwa kelaparan di Gaza digunakan sebagai senjata perang, dan setiap bentuk bantuan yang datang untuk rakyat sipil selalu dihadang.

Yang bikin makin panas, kejadian ini bukan cuma jadi sorotan negara-negara Timur Tengah aja, tapi juga jadi bahan pembicaraan di media sosial global. Banyak netizen yang menyuarakan kemarahan, bikin tagar #FreeMadleen trending, dan menyebarkan video serta dokumentasi dari para relawan yang sempat terekam sebelum sinyal komunikasi mereka diputus.

Baca Juga: Gelombang Protes di Istanbul: Rakyat Turki Bangkit Bela Rival Utama Erdogan

Dalam dunia yang terus berteriak soal hak asasi manusia, kejadian ini jadi tamparan keras. Apalagi ketika relawan-relawan muda dari berbagai negara berani mempertaruhkan keselamatan demi solidaritas dan kemanusiaan, tapi justru dihadang dengan kekuatan militer. Pertanyaannya sekarang, apakah komunitas internasional bakal diam saja? Atau justru ini jadi momen di mana tekanan global terhadap blokade Gaza benar-benar naik level?

Yang jelas, solidaritas untuk Gaza belum mati. Dan Madleen bukan sekadar kapal biasa, dia jadi simbol perlawanan terhadap ketidakadilan.



Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Theguardian.com, Mfa.gov.tr

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Misi Damai Madleen Dihentikan Paksa, Turki: Ini Pelanggaran Hukum!

Link berhasil disalin!