Aksi Damai Hardiknas, Massa mahasiswa Yogyakarta berusaha memasuki Kantor DPRD DIY 2 Mei 2025
INDOZONE.ID - Berbagai lapisan masyarakyat Indonesia memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) hari ini, Jumat (2/5/2025) dengan melakukan upacara serta acara lainnya.
Sementara itu, rombongan mahasiswa dari berbagai elemen berbondong-bondong menuju Kantor DPRD DIY, yang terletak di Jalan Malioboro, Kota Yogyakarta. Massa tiba di lokasi sekitar pukul 14.30 dengan mengenakan pakaian serba hitam.
Mereka berharap, diperkenankan masuk ke dalam gedung, namun massa hanya diizinkan berorasi dari luar gedung. Merasa kecewa, massa bergantian menyuarakan aspirasinya.
Salah satu massa aksi, Trio Ardianto, menyebutkan, kegiatan ini merupakan aksi damai dengan tujuan menyerukan berbagai permasalahan pendidikan yang belum kunjung usai.
"Ini aksi yang kami galang secara damai untuk memperingati pendidikan. Orasi-orasi disampaikan oleh berbagai elemen untuk menandai betapa pendidikan bukan menjadi prioritas pembangunan kita," kata Trio kepada wartawan disela-sela aksi.
"Begitu banyak masalah harus diselesaikan dan masih menjadi PR, tetapi malah pemerintah tidak memberikan sikap seolah-olah pendidikan menjadi prioritas," sambungnya.
Baca Juga: Pesan Wakil Bupati Gunungkidul Dalam Memperingati Hardiknas 2025
Massa pun merasa kecewa lantaran tidak diperkenan menyampaikan pendapat di dalam gedung. Padahal, kata Trio, gedung DPRD itu dibangun dari uang rakyat, tapi kenapa justru dilarang.
"Padahal gedung ini merupakan gedung yang dibangun dengan uang pajak rakyat. Dan yang akan masuk ini ya rakyat," ucapnya.
Lantaran kecewa, massa sampai nekad menderobak gerbang kantor DPRD DIY serta memasang sejumlah poster kekecewaan terhadap pemerintah.
Salah satu yang disoroti massa tersebut yakni, efisiensi anggaran pendidikan yang dipotong sebanyak 50 persen. Pemangkasan anggaran juga dimaksudkan untuk menghemat pengeluaran negara.
Meski begitu, pemerintah juga berupaya untuk memastikan bahwa dana pendidikan digunakan secara tepat sasaran.
"Jadi yang dituntut pada aksi hari ini kita menyoroti terkait efisiensi yang sudah dampaknya itu sudah sangat terlihat jelas. Bahkan ini sudah dipotong sampai 50 persen," ungkap Ketua BEM-KM UGM tersebut.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan Langsung