Produksi tahu di Boyolali. (Z Creators/Eksani)
INDOZONE.ID - Dampak perang tarif dagang antara Amerika Serikat kepada China mulai dirasakan oleh para Pengrajin tahu dan tempe di Dukuh Bantulan, Desa Jembungan, Banyudono, Boyolali.
Sejumlah pengrajin mulai khawatir atas kenaikan harga kedelai impor yang merupakan bahan baku utama produksi tahu dan tempe.
Salah satu pengrajin tahu di Dukuh Bantulan, Banyudono, Sunardi (57) mengatakan, harga kedelai impor saat ini naiknya cukup signifikanlah, dulu Rp. 8.500 per kilo gramnya sekarang Rp. 9.500 per kilo gramnya.
"Mulai naiknya kemarin Rabu saat saya order, malah sebelum lebaran stabil diharga Rp. 8.000, dan untuk order biasanya 5 ton untuk sepuluh hari," saat diwawancara Z Creators.
Baca Juga: Pemerintah Diminta Intervensi Harga Kedelai yang Sedang Naik
Dengan kenaikan harga kedelai tersebut produksinya ia menyiasati dengan mengecilkan ukuran tahu.
Produksi tahu di Boyolali. (Z Creators/Eksani)
"Untuk ukuran tahunya yang awalnya 6 cm kini jadi 5 cm, para pembeli sendiri juga menyadarilah saat ukuran tahunya diperkecil karena saat ini harga kedelai impor naik," ujarnya.
Untuk dampak dari kenaikan harga kedelai impor inipun belum dirasakan oleh para pembeli serta pedagang sayur keliling di Desa Bendan, Banyudono, Mulato (52) salah satu pedagang sayur keliling mengatakan, ia mengambil dagangan tahu ke Pak Sunardi untuk dijual ke ibu ibu di desa Bendan.
"Sampai saat ini untuk ibu ibu langganan saya belum terpengaruh dengan tarif dagang dari Amerika itu ya, entah kalau besok besok ya belum tahu namun untuk hari ini harga tahu masih sama stabil saja, saya kulakan tahu Rp. 2.500 per bungkus dan saya jual Rp. 3.000 atau Rp. 3.500, Harapannya ya harga harga bisa stabil saja mas, ga mahal dan ga murah, karena kalo murah kasihan pengrajin maupun petaninya, semoga stabil saja harganya," ungkapnya.
Sejumlah pengrajin tahu dan tempe yang berada di Dukuh Bantulan, Banyudono tersebut sejak beberapa minggu ini harus mengecangkan ikat pinggang, karena bahan baku kedelai impor semakin naik terdampak dengan adanya perang tarif dagang antara Amerika Serikat dan China.
Baca Juga: Perang Dagang Trump dengan China Picu Kekhawatiran Resesi dan Guncang Pasar Saham
Meski harga bahan baku kedelai naik, namun para pengrajin tetap mempekerjakan para karyawan mereka dengan full seperti biasa, bahkan gaji mereka ada juga yang malah dinaikkan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan Langsung