Kategori Berita
Media Network
Selasa, 25 FEBRUARI 2025 • 16:25 WIB

Rekayasa Lalu Lintas Plengkung Gading Segera diterapkan Mulai Maret 2025, Begini Rincinya

“Beberapa kejadian sebelumnya menunjukkan bahwa kendaraan berdimensi besar sering kali melanggar rambu-rambu larangan, berpotensi merusak dinding plengkung. Dengan adanya rekayasa ini, beban lalu lintas di sekitar Plengkung Nirbaya dapat diminimalisasi, sehingga struktur bangunan dapat terjaga dengan baik," kata Rizki.

Kajian Akademisi Terhadap Rencana Penutupan

Kajian tersebut mendapat perhatian juga dari Akademisi UGM, yakni Bakti Setiawan dan Ikaputra, yang mengindikasikan adanya peningkatan beban kegiatan dalam bentuk jumlah kunjungan dan perubahan fungsi ruang pada Kawasan Keraton sedangkan kapasitas daya tampung ruang pada ini sangat terbatas.

Hal ini penting diperhatikan untuk menjamin keberlanjutan pelestarian cagar budaya di kawasaan Keraton dalam menghadapidampak tekanan perkembangan kota.

Diperlukan kajian lebih rinci sekaligus tindakan tindakan preventif segera agar peningkatan beban ini tidak semakin menekan nilai nilai pelestarian kawasan.

Diperlukan pula satu masterplan untuk secara komprehensif menata dan mengembangkan kawasan Keraton dengan lebih sistematis ke depan, khususnya mengacu pada nilai nilai pelestarian kawasan.

BACA JUGA Terjadi Deformasi, Plengkung Gading Ditata Ulang, Keraton Yogya : Janji Tak Usir Pedagang Alkid

Kawasan Herritage Plengkung Gading, Kota Yogyakarta

Ikaputra menambahkan, Plengkung Nirbaya menghadapi tantangan serius terkait kondisi fisiknya. Terdapat potensi kerusakan struktur bangunan dinding Baluwarti di sisi selatan yang berupa retakan, hingga pada area Plengkung Nirbaya.

Kerusakan ini tidak hanya mengancam keindahan arsitektur, tetapi juga keselamatan pengunjung.

Identifikasi telah dilakukan Dinas Kebudayaan DIY bahwa ada retakan pada lantai yang menyebabkan amblas hingga sekitar 10 cm. Selain itu, bagian tepi lantai Plengkung Nirboyo juga mengalami kerusakan, dengan pecahan dan kelupasan di beberapa sudut.

Peningkatan kegiatan pemanfataan ruang, termasuk untuk kegiatan pariwisata, meningkatkan kegiatan lalu lintas di seluruh kawasan. Ini berlawanan dengan upaya untuk menurunkan emisi karbon dan iklim mikro kawasan.

Konsep ‘traffic calming’ yakni pengurangan intensitas lalu lintas, yang juga termasuk mendukung digunakan moda transportasi bukan motor serta pedestrian, harus diprioritaskan di kawasan ini.

“Konteks penanganan Plengkung Nirbaya tidak saja sebagai solusi struktur plengkung terhadap faktor-faktor tersebut. Namun, juga mempertimbangkan atribut-atribut pusaka budaya di dalam njeron benteng yang juga perlu dilindungi, dari ancaman-ancaman kerusakan tanpa mengurangi kemanfaatan atribut bagi masyarakat,” terang Ikaputra.

Menata peran serta masyarakat dalam pemanfaatan ruang atau obyek cagar budaya pada Kawasan keraton.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Keterangan Pers

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Rekayasa Lalu Lintas Plengkung Gading Segera diterapkan Mulai Maret 2025, Begini Rincinya

Link berhasil disalin!