"Karena ini adalah pesan dari Pak Kadis, dan Pak Kadis sudah mendapatkan mandat dari Dewan. Mungkin Dewan itu sudah dihubungi oleh sejumlah relawan, supaya difasilitasi. Akhirnya dilakukan pengiriman jenazah ini. Kan ada dua jenazah nih, tanggal 19 (Februari), yang satu informasinya dari itu diwakili, difasilitasi oleh Ormas kalau tidak salah," ucapnya.
Dengan persoalan efisiensi anggaran itu, lebih lanjut kata Nurul, kemudian dilakukan upaya untuk menyikapi persoalan terkait pemulangan jenazah TKI di wilayah Jawa Timur.
Proses Pemulangan Jenazah TKI Asal Jember, Sempat Tertunda 2 Hari. (Z Creators/Arka Hatta)
"Nah dari Pak Kadis itu menyarankan supaya kegiatan yang tidak begitu penting, dan bisa dilakukan efisiensi anggara untuk bisa ditekan, harus dipotong. Dan dari UPT kami tidak ada pemotongan anggaran agar kita bisa tetap memfasilitasi," ucapnya.
"Anggaran di dinas kami dialihkan ke UPT P2TK Disnaker Trans Provinsi Jatim. Agar UPT mendapatkan tambahan anggaran itu. Tujuannya, PMIB dan konter yang ada di bandara. Karena konter, kami kan juga punya konter ya di bandara, itu kan langsung berhubungan dengan mereka (TKI) yang pulang ke Indonesia," sambungnya.
Namun demikian, kata Nurul, pihaknya yakni Disnaker Trans Provinsi Jatim. Tidak bisa berbuat banyak terkait situasi saat ini.
Baca Juga: Rumah di Jakpus Digerebek Polisi Usai Diduga Jadi Penampungan TKI, Ternyata Tempat Aborsi!
"Tapi koordinasi dengan (Disnaker) kabupaten tetap. Kalau seandainya nanti ada permintaan untuk fasilitasi senyampang anggaran itu belum ada, ya kami tetap menyampaikan. Istilahnya menolak secara halus gitu karena kan memang tidak bisa. Kita sama-sama berharap ada solusi," tuturnya.
Sementara itu terkait pemulangan jenazah yang berkaitan dengan TKI dan saat ini ditemukan sejumlah persoalan mengenai efisiensi anggaran. Camat Jenggawah Endro Lukito juga membenarkan tentang adanya kendala pemulangan jenazah TKI.
Namun demikian, kata Endro, terkait persoalan TKI itu. Diketahui, karena adanya persoalan TKI bermasalah.
"Kemarin kita juga sudah koordinasi dengan di Disnaker Kabupaten Jember. Mohon maaf, informasi yang saya terima yang bersangkutan itu (Pekerja TKI) kan memakai jalur tidak resmi," ujar Endro.
Sehingga dengan persoalan ini, lanjutnya, pihaknya sebagai kepala wilayah kecamatan. Secara massif terus melakukan edukasi, tentang proses keberangkatan TKI dengan jalur resmi.
"Jadi kami mengimbau kepada semua masyarakat, agar supaya kalau bekerja di luar negeri itu pakai jalur yang resmi atau yang legal. Kenapa? agar hak-haknya bisa tercover. Seandainya terjadi hal yang tidak diinginkan, itu bisa di cover semua mulai dari asuransi, kemudian ke pemulangan jenazah segala macam itu dipermudahkan," ujarnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan Langsung