INDOZONE.ID - Kepolisian Republik Indonesia kembali merealisasikan program nasional 1 juta pertanian per lahan. Kali ini, pada Sabtu (15/2/2025) Kapolri mendatangi Kalurahan Canden, Jetis, Bantul, DIY untuk melaksanakan program tersebut.
Dalam kegiatan tersebut, hadir diantaranya Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono, Dinas Pertanian Kabupaten Bantul, dan jajaran pemangku kebijakan Kabupaten Bantul lainnya.
"Hari ini merupakan rangkaian dari kegiatan program penanaman jagung seluas 1 juta per lahan dan Alhamdulillah hari ini kami telah bekerja-sama dengan kelompok petani di Kalurahan Canden, Jetis," kata Listyo kepada awak media usai acara.
Baca Juga: Menteri Imipas Temui Kapolri, Bahas Kerjasama Razia Hingga Berantas Narkoba didalam Lapas
Tak lupa pihaknya turut mengucapkan terima kasih kepada Ngarsa Dalem (Sultan HB X) yang memberikan lahan seluas 5 hektar tersebut untuk ditanami jagung pada program 1 juta lahan tersebut.
"Kami juga berterima kasih bahwa hari ini kita bisa nanam ditanah kas desa. Tentunya ini merupakan kerjasama yang baik antara masyarakat, pemerintah desa terutama Ngarsa Dalem yang telah memberikan lahan ini untuk menjadi bagian program giat hari ini," ucapnya.
Pada giat tersebut, kata Sigit menuturkan, juga bertujuan mendorong arahan Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka terkait ketahanan pangan. Saat ini TNI-Polri terlibat aktif memfasilitas dan mendampingi kelompok tani dalam mewujudkan ketahanan pangan.
Dengan demikian, apabila penanaman jagung ini sukses, Kapolri menargetkan tahun 2025 Indonesia tak impor jagung lagi.
BACA JUGA Sultan HB X Beri Dua Kesepakatan Terhadap Konflik Suku Madura dan Papua di Jogja
"Tahun 2025 ini ditargetkan bahwa tidak ada lagi impor jagung. Tentunya menjadi tugas bersama untuk betul-betul kita bisa menciptakan swasembada pangan khusunya jagung dengan hasil yang optimal, tidak impor lagi," ujarnya.
Bahkan, menurutnya jika nantinya bisa surplus (jagung), Indonesia bisa ekspor dan pemerintah terus melakukan perbaikan terhadap harga serap terhadap jagung basah maupun jagung pipil kering.
"Dan jika nanti surplus kita bisa ekspor (jagung) dan pemerintah terus melakukan perbaikan terhadap harga serap dan harga jagung pipil basah maupun kering," tuturnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan Langsung