Sementara itu, kelompok Houthi mengancam akan terus menyerang Israel, jika pelanggaran gencatan senjata terus berlanjut.
Houthi menjadi bagian pihak Iran yang telah menyerang Israel dan pengiriman komersial di Laut Merah selama terjadinya perang di Gaza.
Mereka sudah menyatakan tindakan itu sebagai betuk solidaritas dengan Palestina.
"Kami akan mengawasi pelaksanaan perjanjian tersebut,"papar pemimpin bdulmalik al-Huthi dalam pidato resminya yang dilansir dari AFP, Jumat (15/1/2025).
"Dan jika pelanggaran, pembantaian, atau serangan Israel, kami akan siap memberikan dukungan militer kepada warga palestina,"ucap tegasnya.
Baca Juga: Reaksi Dunia Terhadap Kesepakatan Gencatan Senjata Israel-Hamas di Gaza: Semua Menyambuk Baik
Sejak perang di Gaza pecah pada Oktober 2023, Houthi yang menguasai sebagian besar kota Yaman, telah menembakkan puluhan rudal dan pesawat nirawak ke Israel.
Mereka juga telah melancarkan kampanye pelecehan, terhadap pengiriman di Laut Merah dan Teluk Aden, yang sangat mengganggu jalur perdagangan vital.
Situasi ini menambah ketegangan di wilayah tersebut, dan menimbulkan kekhawatiran akan melebarnya konflik tersebut dalam bidang yang lebih luas.
Meskipun kesepakatan gencatan senjata telah diumumkan, realitas di lapangan menunjukkan bahwa kekerasan masih berlanjut.
Penulis: Hilwah Nur Puspitawati
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Al Jazeera, AFP