Terhadap kasus ini Dani menegaskan, pihaknya tidak memihak pihak tertentu.
"Masalah siapa bupati yang punya kebijakan saat itu ya diusut. Dan yang menjabat saat itu tepatnya tahun 2020 ya Sri Purnomo. Sri Purnomo dicek, lalu Harda dicek, saya enggak tahu, apakah Harda juga dalang, ya sikat juga," tegas Dani.
"Yang penting uang itu uang rakyat jangan dimainkan," ujarnya.
Muhammad Faslukil Ilmidian Sabhara selaku Kasubsi Penyidikan
Menyikapi desakan massa tersebut, Muhammad Faslukil Ilmidian Sabhara selaku Kasubsi Penyidikan, menyampaikan agar masyarakat bersabar menunggu hasil pemeriksaan para saksi. Karena sampai saat ini, proses penyidikan masih berjalan.
"Nanti updatenya ya. Kita masih mendalami, prosesnya masih berjalan, kita minta doa dari teman-teman semua," katanya usai menemui massa aksi.
Baca Juga: Kejati DIY Ungkap Dugaan Korupsi Dana Hibah Pariwisata Sleman : Ada Saksi Baru
Dia juga mengatakan pihaknya belum bisa memberikan informasi lebih lanjut, apakah sudah ada pengerucutan tersangka atau belum.
"Kalau itu nanti ya tunggu saja, nanti kita jelaskan (soal mengerucut ada tersangka), termasuk detailnya nanti (modusnya apa)," jelasnya.
Kini, sudah ada sekitar 280 saksi yang telah diperiksa Kejari Sleman. Terkait apakah terdapat saksi tambahan, ia juga belum bisa memberikan jawaban.
"Nantu ya, sekarang sudah kita periksa sekitar 280-an," ujarnya.
Sebelum membubarkan diri, massa aksi melakukan sujud di depan Kantor Kejari Sleman kemudian melantunkan sholawat.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan Langsung