Pemda DIY Berikan Penghargaan Pemenang Karya Sumbu Filosofi, Siapa Saja ? 

Best Visual Kategori Fotografi:

Joni Parlindungan Manurung

Best Visual Kategori Videografi:

Maria Clarissa Elvita Wijayanti.

Sementara itu, Eduardus Kristyadi Juara 1 Lomba Video Karya Filosofi mengaku sangat senang namanya keluar sebagai pemenang.

Ia memang tertarik dengan budaya Jogja dan juga budaya Jawa. Sumbu filosofi menurutnya memiliki makna tersendiri, hingga ia tertarik untuk ikut dan mempromosikan sumbu filosofi.

“Saya mengambil video dari Tugu Jogja dan juga panggung Krapyak karena Tugu Jogja adalah ikon. Kemudian kami kemas untuk menjadi sebuah sajian video yang menarik tentunya," ujar Eduardus.

"Dari Tugu Jogja yang kita kenalkan sebagai ikon Jogja, kita tarik lebih lurus ke Panggung Krapyak. Jadi kita pengenalan Panggung krapyak itu ada hubungannya, lho, dengan Tugu Jogja,” sambungnya.

Eduardus berharap, ajang ini semakin mengenalkan kepada masyarakat tetang Sumbu Filosofi, tentang makna hidup Sangkan Paraning Dumadi. Tentunya anak muda juga bisa, Anglaras Ilining Banyu, Angeli Ananging Ora Keli.

Eko Susanto, Juara 1 lomba foto, mengatakan, ia sangat senang ada ajang untuk memperkenalkan makna filosofi Jogja kepada masyarakat. Ajang ini mampu menjangkau ke masyarakat semakin luas, terutama anak-anak muda yang belum tentu tahu sejarah masa lalu daerahnya.

Eko yang seorang pewarta foto ini, membidik dengan indah para santri di Krapyak, di seputaran Kandang Menjangan. Dulu, tempat tersebut adalah tempat berburu Sultan, di samping untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.

BACA JUGA Menteri PPPA Respon Kasus Sindikat Jual Bayi Oleh Oknum Bidan di Kota Yogyakarta

“Sebelum jam 06.00 saya sudah nongkrong di situ menunggu mereka berangkat sekolah. Kebetulan setelah hujan, makanya saya refleksikan ke air, di mirroring, itu saya balik sehingga bayangannya di bagian atas,” paparnya.

Pihaknya berharap, acara-acara seperti ini akan rutin setiap tahun dilakukan. Hal itu agar ditemukan talenta-talenta baru baik videografer ataupun fotografer, yang mengeksplorasi sumbu filosofi dari panggung Krapyak hingga Tugu Jogja.