INDOZONE.ID - Kericuhan soal ungkapan pidato sebut organisasi terlarang dan sebutan tidak layak terhadap Cabup Muhammad Balya Firjaun Barlaman. Memicu aksi unras yang dilakukan ratusan kelompok masyarakat yang menamakan dirinya Masyarakat Bela Kiai, Kamis (14/11/2024).
Koordinator Aksi Hariyanto saat dikonfirmasi mengatakan, adanya aksi yang dilakukan kelompoknya yang diantaranya juga ada kelompok santri.
Mendesak Pansus Pilkada DPRD Jember untuk meminta klarifikasi dari Cabup Paslon 02 Muhammad Fawait untuk menjelaskan alasan pidatonya yang mengungkapkan dan menyebut soal organisasi terlarang.
Hariyanto, juga mendesak untuk pemanggilan terhadap Aep Ganda Permana yang merupakan salah satu pendukung Paslon 02. Aep juga diminta untuk klarifikasi terkait ucapan dan tudingannya soal plesetan sebutan bagi Cawabup Muhammad Balya Firjaun Barlaman (Gus Firjaun) menjadi Gus Firaun.
Termasuk juga soal tulisan keterangan foto yang diunggahnya di salah satu grup Whatsapp. Soal keterangan yang menyudutkan Cabub Gus Firjaun karena dianggap tidak menjenguk keponakannya Gus Jaddin Wajad yang sedang menjalani perawatan akibat sakit di rumah sakit.
"Karena Gus Firjaun yang menjadi calon wakil bupati dengan nomor urut 01, ini bahasa di luar sana menjadi seakan-akan dianggap PKI, seakan-akan dianggap Firaun. Nah ini kita tidak terima. Jadi itu yang kami sampaikan kepada pihak Pansus DPRD Kabupaten Jember," ujar Hariyanto saat dikonfirmasi sejumlah wartawan di Gedung Parlemen.
Dalam kesempatan bertemu langsung dengan Pansus Pilkada DPRD Jember di Ruang Banmus, Gedung Parlemen. Setelah sebelumnya menggelar aksi unras di depan Gedung DPRD Jember.
Baca Juga: H-13 Pilkada 2024, Bawaslu Kota Yogyakarta Bekali Panwascam Mengenai Pembekalan Logistik Surat Suara
Pria yang akrab disapa Hari itu, juga mendesak pemanggilan terhadap salah seorang pendukung Paslon 02 Aep Ganda Permana.
"Karena menyebut (plesetan) nama Gus Firjaun menjadi Gus Firaun seperti yang saya sampaikan tadi. Juga menyudutkan soal Gus Firjaun, sosok kiai dan guru kami yang difitnah karena tidak menjenguk keponakannya yang sakit. Padahal Gus Firjaun terlebih dahulu menjenguk," jelasnya.
Terkait dua persoalan itu, Hari mengatakan saat ini situasi politik dan di tengah masyarakat Jember menjadi resah.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan Langsung