INDOZONE.ID - Negosiator dari Amerika Serikat dan Israel dijadwalkan bertemu di Doha, Qatar, dalam beberapa hari ke depan untuk melanjutkan pembicaraan tentang kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera di Gaza.
Qatar dan Mesir selama ini berperan sebagai mediator dalam pembicaraan antara Israel dan Hamas. Namun, perundingan tersebut terhenti pada bulan Agustus, tanpa ada kesepakatan untuk menghentikan konflik yang dimulai ketika kelompok militan Palestina melancarkan serangan ke wilayah selatan Israel pada 7 Oktober 2023.
Baca Juga: AS Mengenai Perang di Gaza dan Konflik di Lebanon : Sekarang Waktunya Kita Akhiri Semuanya
Kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengonfirmasi bahwa David Barnea, kepala intelijen Mossad, akan berangkat ke Doha pada Minggu, dengan Direktur CIA, William Burns, turut hadir dalam pertemuan tersebut.
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, mengunjungi Timur Tengah minggu ini dengan tujuan menghidupkan kembali negosiasi setelah tewasnya pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, yang oleh Washington dianggap sebagai penghambat utama dalam mencapai kesepakatan.
Blinken mengungkapkan bahwa negosiator dari kedua belah pihak akan segera bertemu dalam waktu dekat untuk membahas langkah-langkah selanjutnya.
Ia juga mendesak Hamas untuk kembali terlibat dalam pembicaraan, meskipun belum ada kepastian apakah kelompok tersebut bersedia melakukannya.
"Kami mendiskusikan berbagai opsi untuk memanfaatkan momentum ini dan menentukan langkah-langkah berikutnya untuk melanjutkan proses ini," ujar Blinken usai bertemu dengan Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani.
Blinken menambahkan bahwa AS tengah berkonsultasi dengan mediator dari Qatar dan Mesir terkait berbagai kemungkinan untuk memulai kembali perundingan.
Baca Juga: Hamas Akan Memilih Pemimpin Baru dari Luar Gaza Setelah Kematian Yahya Sinwar
Sejak terbunuhnya Sinwar pekan lalu, Israel terus melakukan operasi militer intensif di bagian utara Gaza, yang dikhawatirkan oleh warga Palestina dan lembaga PBB sebagai upaya untuk memisahkan wilayah utara dari bagian lainnya.
Sheikh Mohammed menyatakan harapannya agar negosiasi kali ini bisa melanjutkan proposal yang telah dibahas dalam putaran perundingan sebelumnya.
Pejabat Qatar juga baru-baru ini bertemu dengan perwakilan Hamas di kantor politiknya di Doha. Namun, hingga kini belum ada kejelasan mengenai arah perundingan tersebut.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Channelnewsasia.com