INDOZONE.ID - Civitas akademisi beserta sejumlah mahasiswa dari berbagai fakultas Universitas Gajah Mada (UGM) telah menggelar aksi pembakaran lilin di halaman Balairung tepatnya membelakangi pohon Godi pada Senin malam (26/8/2024).
Aksi ini sebagai simbol kedukaan akibat dari perbuatan sejumlah elit politik untuk mematikan demokrasi di Indonesia.
"Mendekati Pilkada demokrasi kita diacak-acak. Jadi aksi bakar lilin ini sebagai simbol kita berduka terhadap sejumlah elit politik yang berupaya mematikan demokrasi di Indonesia," kata Koordinator Acara, Monica Ratna Tedora disela-sela aksi.
Baca Juga: Aksi Menyalakan Lilin Untuk Mengenang Korban COVID-19 di Swiss, Ini Foto-fotonya
Pernyataanya sebagai sindiran terhadap putra-putranya Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dianggap melanggar kode etik konstitusi untuk maju menjadi calon pemimpin.
Dan yang terbaru, putra bungsunya yakni Kaesang Pangarep sebelumnya dirumorkan maju Cawagub Jakarta.
"Sebagaimana tahu kalau daftar calon itu ada prosedur yang panjang dan yang terpilih adalah orang-orang kredibilitas yang bagus," jelasnya.
Adapun alasan terselenggara aksi tersebut didekat Pohon Bodhi yakni sebagai simbol pencerahan yang dengan harapan demokrasi Indonesia sesegara mungkin dapat pencerahaan atau tidak ternodai cara politik yang kotor.
Filosofinya, pohon tersebut diceritakan Sidharta Gautama yang dahulu kala bersemedi dan memperoleh pencerahan, hingga ia mengembuskan nafas terakhirnya.
"Dari pohon Godhi tersebut kalau kita tarik sejarah yakni dari penganut Budha yang melakukan pertapaan dan mendapatkan pencerahan yang sempurna. Jadi. UGM mengambil filosofinya dengan menamakan sebagai pohon pengetahuan atau pencerahan. Pohon ini juga ada di Fakultas Hukum tersebut," terang Monica.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan