INDOZONE.ID - Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengimbau masyarakat untuk mengurangi konsumsi nasi, guna mengurangi kebutuhan impor beras dan mengatasi jumlah sampah pangan di Indonesia.
Inisiatif ini diungkapkan oleh Edhy, Sekretaris Utama Bapanas, yang menegaskan pentingnya efisiensi dalam konsumsi beras sebagai upaya meningkatkan ketahanan pangan nasional.
Baca Juga: Serahkan Draf Persoalan LSM Asing ke Kemendagri, PB HMI Minta Semua Pihak Waspada
Menurut Edhy, masyarakat Indonesia saat ini mengonsumsi sekitar 2,6 juta ton beras per bulan.
Dengan mengurangi sampah pangan sebesar 20%, Indonesia dapat menghemat sekitar 6 juta ton beras setiap tahunnya.
Baca Juga: Bukan Skincare atau Rokok, Dedi Mulyadi Ungkap Utamakan Beras!
"Kalau kita bisa menghemat konsumsi beras, produksi dalam negeri sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan kita tanpa harus bergantung pada impor," kata Edhy.
Baca Juga: Gandeng TNI, Polda Metro Bakal Gelar Operasi Narkoba Serentak!
Sebagai langkah konkret, Bapanas mengajak pemuda untuk menumbuhkan perilaku bijak dalam konsumsi pangan melalui Gerakan Selamatkan Pangan (GSP).
Gerakan ini berfokus pada kegiatan Stop Boros Pangan. Sosialisasi ini bertujuan untuk mengurangi food waste dan mendorong perubahan perilaku konsumsi masyarakat.
Baca Juga: Warga 'Kampung Narkoba Jakarta' Keluhkan Susah Cari Kerja, Polda Metro Jaya: Diblacklist
Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk lebih bijak dalam mengonsumsi makanan, terutama nasi serta produk hortikultura seperti sayur dan buah-buahan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Bapanas