Soal Memeras Anak Buah, SYL Berdalih Bawahannya yang Cari Muka

Pihak KPK menyatakan eks Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) diduga menggunakan uang korupsi untuk umrah, dan menyalurkannya ke Partai NasDem.

INDOZONE.ID - Mantan Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL), menyanggah kesaksian para anak buahnya, yang menyebut dirinya melakukan pemerasan.

Menurut SYL, para anak buahnya yang mencari muka dengan memberinya sesuatu hingga kebablasan. 

Mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) ditangkap penyidik KPK.

Dia pun menilai, para anak buahnya berbuat begitu demi mendapatkan keuntungan pribadi, seperti naik jabatan hingga kenal dengan menteri lainnya.

Baca Juga: Firli Bahuri Bantah Terima Rp1,3 M dari SYL, Polda Metro Beri Pesan Monohok!

"Bagaimana mungkin istri, anak, dan cucu saya bisa kenal dan tahu apalagi melakukan hal tersebut kalau tidak dimulai dengan pendekatan dan cari muka tersebut," kata SYL saat membacakan nota pembelaan (pleidoi) pribadi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), dikutip dari Antara, Jakarta, Jumat.

"Fenomena itu terjadi pada peristiwa yang didakwakan kepada saya dengan tuduhan melakukan pemerasan terhadap bawahan saya," ucapnya.

Oleh sebab itu, SYL menilai dakwaan dan tuntutan dari ksa Penuntut Umum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sangat kejam dan tendensius. Dia meyakini, dirinya tidak melakukan pemerasan. 

Baca Juga: Soal SYL Serahkan Duit ke Firli Bahuri, Ini Respons Kapolda Metro

SYL Terancam 12 Tahun Penjara 

SYL di Bareskrim Polri.

SYL memimpin Kementerian Pertanian (Kementan) pada periode 2019-2023. Akan tetapi, masa pengabdiannya rusak karena tersandung kasus dugaan korupsi.

Mantan gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) itu diduga melakukan korupsi di Kementan pada 2020-2023. Atas dugaan ini, SYL dituntut pidana penjara 12 tahun dan denda Rp500 juta subsider pidana kurungan enam bulan.

Selain itu, SYL dituntut membayar uang pengganti sebesar Rp44,27 miliar ditambah 30 ribu dolar Amerika Serikat (Rp529 juta), dikurangi dengan jumlah uang yang telah disita dan dirampas.