Mereka mencontohkan, terjadi pada pembangunan yang tengah berlangsung yakni bedah menoreh dan Borobudur Highland. Pembangunan itu telah dimulai semenjak Proyek Startegis Nasional (PSN) berupa pembangunan Bandara YIA (Yogyakarta International Airport), serta pembangunan Bendungan Bener yang berakibat pada perampasan ruang hidup di Desa Wadas.
Baca Juga: Netizen Sindir Kota Jogja Jadi Kota Wisata Sampah, DPRD DIY: Padahal Anggaran Sudah Ada
"Kawasan pesisir sekarang ini tak luput dari dampak negatif pariwisata akibat dari kebutuhan barang dan jasa bagi wisatawan. Selain itu, dampak langsung yang dirasakan telah melibatkan pencemaran laut dan air tawar, melalui pembuangan limbah tanpa pengolahan tertentu. Ini jelas akan mengancam kualitas ekosistem pesisir", tandasnya.
WALHI menggarisbawahi persoalan ancaman krisis sosial-ekologis di Yogyakarta ternyata masih ditambah dengan problem sampah yang dari masa lampau hingga hari ini belum terselesaikan.
Lebih tepatnya selama 30 tahun, warga sekitar TPA Piyungan merasakan dampak langsung terhadap kesehatan, pencemaran air, degradasi tanah dan polusi udara. Dampak itu juga dirasakan oleh warga perkotaan, karena timbulan sampah makin membesar yang tidak terkelola.
“Maka, penting untuk seluruh masyarakat sipil saling bekerjasama demi keberlangsungan hidup lebih baik, utamanya tentang lingkungan hidup dan untuk mewujudkan keadilan ekologis. Oleh karena itu, WALHI Yogyakarta membuka layanan pengaduan mengenai persoalan lingkungan hidup yang berada di wilayah kerja advokasi WALHI Yogyakarta,” tegasnya.
Bagi masyarakat yang ingin melakukan aduan ke nomor Hotline yang disediakan oleh WALHI Yogyakarta di nomor 085179720792 atau Email di [email protected].
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: