INDOZONE.ID - Siapa yang masih asing dengan istilah Gen Z? Kelompok demografi penerus Milenial yang lahir pada akhir 1990-an hingga awal 2010-an ini tentu kebanyakan baru saja mengalami pemilihan umum pertama di hidup kita, yakni Pilpres dan Pileg yang dilaksanakan pada 14 Februari 2024 silam.
Kita sebagai sebuah kolektif generasi pasti memiliki pandangan politik berbeda dari generasi sebelumnya. Toh, kita sebagai individu juga pasti punya pandangan politik tersendiri yang belum tentu sama dengan satu sama lain.
Menurut sebuah laporan dari Pew Research Center pada tahun 2019, Gen Z kurang lebih memiliki pandangan yang sama dengan Milenial, terutama pada isu sosial dan politik. Meskipun begitu, beberapa penelitian lebih lanjut berhasil menunjukkan beberapa perbedaan pandangan yang menonjol. Di antaranya yaitu:
Baca Juga: Geledah Kantor dan Rumdin PT Taru Martani Yogyakarta, Kejati DIY Sita Barang Ini
Pandangan ini cukup terdukung dengan laporan Pew Research Center lainnya pada tahun 2020, dimana dijelaskan bahwa generasi kita lebih terbuka dengan ide-ide progresif seperti dari generasi sebelumnya.
Peneliti James Tilley bertutur bahwa fenomena ini berakar pada generasi-generasi baru yang tumbuh dan berkembang di lingkungan sosio politik yang berbeda, termasuk perkembangan budaya universitas pada generasi kita.
Akibatnya Gen Z lebih condong dalam memilih kandidat politik yang dapat memberi tantangan pada tren konservatisme yang marak di berbagai negara. Karena baik Gen Z maupun Milenial merasa bahwa mereka memiliki materi dan properti yang lebih sedikit.
Gen Z merupakan generasi yang lebih percaya akan dunia internasional yang tidak mengedepankan nasionalisme berlebihan, dan bahwa pemanasan global itu nyata dan sebuah isu yang sangat penting untuk ditanggapi.
Pada tahun 2018, salah satu penelitian Pew Research Center menyoroti bahwa 67% Gen Z memiliki pandangan yang lebih bebas mengenai hidup bersama sebelum pernikahan dengan pertanggungjawaban diemban oleh kedua belah pihak secara setara. Pandangan terhadap kehidupan bersama ini dinilai lebih bebas dari generasi sebelumnya.
Pandangan terhadap kesetaraan gender pula mendapat dukungan tinggi, dengan 89% mendukung kesetaraan antara laki-laki dan perempuan berdasarkan survei 2016 yabg diadakan Varkey Foundation dan Populus. Pandangan terhadap hak-hak setara antar ras, suku dan agama juga merupakan sakah satu ciri khas keterbukaan pandangan politik Gen Z.
Baca Juga: Viral! Karyawan Pabrik Tas Alami Kesurupan Massal di Majalengka
Sementara topik-topik yang lebih kontroversial seperti pelegalan pernikahan sesama jenis dan aborsi mendapatkan dukungan di beberapa negara, sementara masih dikecam di negara lainnya. Sebagai Gen Z, menurut kalian apakah isu ini penting di Indonesia?
Berbeda dengan Milenial sebelumnya, Gen Z lebih pesimis mengenai isu ekonomi. Berdasarkan survei 2018 yang diadakan oleh Gallup. 51% Gen Z Amerika lebih memandang positif ekonomi sosialisme dibandingkan dengan kapitalisme.
Hal ini dikarenakan Gen Z yang merasakan bahwa ketidaksetaraan harta dan pemasukan sebagai penyebab ketidakstabilan ekonomi nasional, kualitas edukasi, ketersediaan lapangan kerja dan akses kesehatan publik.
Baca Juga: Polda Metro Gerebek 3 Rumah Mewah Jadi Markas Judi Online di Tangerang, 11 Pelaku Ditangkap!
Isu-isu ini dianggap vital dan berprioritas tinggi bagu Gen Z berbagai negara, termasuk Indonesia, Menurut studi International Federation of Accountants, pada 2019 silam. Bagaimana tanggapan kalian dengan hasil penelitian ini?
Writer: Ananda F.L
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Pew Research Center