Kategori Berita
Media Network
Kamis, 07 MARET 2024 • 15:00 WIB

3 Fakta Pria Jerman Divaksinasi COVID-19 217 Kali Tanpa Efek Samping

Pria berusia 62 tahun dengan berani menjalani vaksinasi COVID-19 sebanyak 217 kali tanpa melaporkan adanya efek samping. (freepik.com)

INDOZONE.ID - Sebuah kisah yang luar biasa muncul dari Jerman, di mana seorang pria berusia 62 tahun dengan berani menjalani vaksinasi COVID-19 sebanyak 217 kali tanpa melaporkan adanya efek samping.

Penelitian terbaru mengeksplorasi fenomena "hyper-vaksinasi" yang menghadirkan pertanyaan besar tentang respons tubuh terhadap dosis vaksin yang sangat tinggi.

Meski tindakan ini kontroversial dan melampaui saran medis, hasilnya memberikan gambaran tentang kemampuan sistem kekebalan tubuh manusia.

1. Pria Jerman yang Divaksinasi 217 Kali Tanpa Efek Samping, Keajaiban?

Sebuah penelitian menyoroti seorang pria Jerman berusia 62 tahun yang sengaja menjalani vaksinasi COVID-19 sebanyak 217 kali tanpa melaporkan adanya efek samping. (freepik.com)

Sebuah penelitian menyoroti seorang pria Jerman berusia 62 tahun yang sengaja menjalani vaksinasi COVID-19 sebanyak 217 kali tanpa melaporkan adanya efek samping.

Meskipun telah melanggar rekomendasi medis dengan menerima dosis vaksin yang jauh melampaui standar, pria tersebut menunjukkan bahwa sistem kekebalan tubuhnya tetap optimal.

Baca Juga: Jepang Luncurkan Vaksin Covid-19 Khusus Melawan Varian Omicron

2. Fenomena "Hyper-Vaksinasi" dan Temuan Mengejutkan

Temuan mengejutkan menunjukkan bahwa pria tersebut justru memiliki konsentrasi sel kekebalan dan antibodi COVID-19 yang lebih tinggi (freepik.com)

Studi ini memberikan kesempatan langka untuk memahami fenomena "hyper-vaksinasi", di mana beberapa ilmuwan menduga bahwa efektivitas sel kekebalan tubuh bisa berkurang akibat paparan berulang terhadap vaksin.

Namun, temuan mengejutkan menunjukkan bahwa pria tersebut justru memiliki konsentrasi sel kekebalan dan antibodi COVID-19 yang lebih tinggi, dari pada orang-orang yang hanya menerima dosis standar.

Baca Juga: Sinovac akan Digunakan Sebagai Vaksin Booster

3. Peringatan Terhadap Kesimpulan yang Terlalu Jauh

Peneliti menekankan bahwa tindakan hipervaksinasi tidak dianjurkan, dan hasil dari pria tersebut mungkin merupakan keunikan yang sulit dijadikan acuan umum. (freepik.com)

Meskipun hasil studi ini mencengangkan, para peneliti mengingatkan untuk tidak mengambil kesimpulan yang terlalu luas dari satu kasus.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Channelnewsasia.com

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

3 Fakta Pria Jerman Divaksinasi COVID-19 217 Kali Tanpa Efek Samping

Link berhasil disalin!