Peringatan BMKG: Indonesia Berpotensi Dilanda Badai dan Gelombang Tinggi!

Ilustrasi cuaca ekstrem. (ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/Spt).

INDOZONE.ID - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan keras mengenai badai yang akan melanda sebagian besar wilayah Indonesia hari ini.

Daerah-daerah seperti Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, dan Bali diprediksi akan mengalami hujan badai.

Berdasarkan situs resmi BMKG di Jakarta pada hari Kamis, daerah lain yang perlu waspada terhadap badai hari ini adalah Aceh, Sumatra Barat, Riau, Kepulauan Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatra Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Juga: Nusantara Warehouse Park di IKN Jadi Terobosan Baru untuk Pertumbuhan Ekonomi

Selain itu, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Maluku, dan Papua Barat juga diminta untuk waspada terhadap potensi badai.

Guswanto, Deputi Meteorologi BMKG, menyatakan bahwa Siklon Tropis Anggrek diperkirakan akan meningkat dari kategori satu menjadi kategori dua dalam 24 jam ke depan, membawa potensi gelombang tinggi di sejumlah perairan Indonesia.

Ilustrasi badai. (FREEPIK/peangdao)

"Diperkirakan Siklon Tropis Anggrek akan meningkat dari kategori satu menjadi kategori dua dalam 24 jam ke depan dan bergerak ke arah selatan," katanya.

Siklon Tropis Anggrek, yang dapat berdampak tidak langsung pada kondisi cuaca di Indonesia, saat ini terpantau berada di Samudera Hindia barat Bengkulu.

Baca Juga: Diperiksa Besok, Firli Bahuri Tidak Dikonfrontir

Salah satu dampaknya adalah terbentuknya gelombang laut tinggi, berkisar antara 1,25 meter hingga 2,5 meter di Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan barat Kepulauan Mentawai hingga Lampung, serta Bengkulu hingga Pulau Enggano, perairan selatan Banten hingga Jawa Tengah.

Sementara gelombang yang lebih tinggi, berkisar antara 2,5 meter hingga 4 meter, berpotensi terjadi di Samudera Hindia barat Kepulauan Mentawai hingga Lampung dan Samudra Hindia selatan Banten.

Masyarakat di daerah terkena dampak diminta untuk mengambil langkah-langkah antisipatif, seperti menghindari perjalanan laut, memastikan keamanan peralatan, dan tetap memantau informasi terbaru dari sumber yang terpercaya.