Ilustrasi penduduk Gaza. (REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)
INDOZONE.ID - Israel dan Hamas telah menyepakati gencatan senjata sementara pada Rabu (22/11) dini hari. Meski belum dipastikan kapan jeda perang akan dilaksanakan, namun mediator meminta agar gencatan senjata dapat dimulai pada Kamis (23/11) pukul 10.00 waktu setempat.
Dalam gencatan senjata yang dimediasi oleh Qatar ini, Gaza sepakat untuk membebaskan sedikitnya 50 sandera Israel yang dtahan oleh Hamas. Sebagai imbalan, Tel Aviv akan membebaskan 150 perempuan dan anak-anak Palestina yang dipenjara di Israel.
Meski begitu, dalam laporan Times of Israel, seperti yang dikutip Al Jazeera, mengungkapkan bahwa gencatan senjata tidak akan berlangsung hari ini. Ini juga berarti 150 tahanan Palestina di Israel tidak jadi dibebaskan hari ini.
Penasihat Keamanan Nasional Israel Tzachi Hanegbi memastikan, pembebasan tawanan tidak akan terjadi sebelum Jumat (23/11).
Baca Juga: Bayi-Bayi Prematur Dari Rumah Sakit Al Shifa Gaza Dievakuasi ke Mesir
“Permulaan pelepasan (sandera) akan dilakukan sesuai kesepakatan awal antara para pihak dan tidak sebelum hari Jumat,” katanya, tanpa memberi alasan mengapa pelepasan sandera paling cepat dimulai besok.
Di sisi lain, gencatan senjata pun juga bakal ditunda sampai rincian terkait kesepakatan diselesaikan seluruhnya.
Seorang sumber pemerintah Israel mengatakan, sampai sekarang masih belum jelas apakah kepala badan intelijen Israel Mossad yang saat ini berada di Qatar telah menerima nama-nama tawanan yang akan dibebaskan pada hari pertama gencatan senjata atau belum.
Selain itu, dokumen kesepakan gencatan senjata pun masih perlu ditandatangani oleh kedua belah pihak.
“Yang diperkirakan akan terjadi dalam 24 jam ke depan,” tulis laporan Times of Israel.
Belum pastinya tanggal dimulainya gencatan senjata sangat disayangkan. Apalagi, banyak keluarga-keluarga Palestina yang menduduki Tepi Barat (West Bank) telah menanti kabar pelepasan kerabat dan orang-orang yang mereka cintai, sebagai bagian dari kesepakan jeda perang antara Israel dan Hamas.
“Tetapi, belum diketahui siapa (tawanan) Palestina yang akan dibebaskan oleh Israel dan kapan hal itu akan terjadi. Satu-satunya yang dapat dilakukan oleh keluarga para tawanan adalah berharap sembari menunggu informasi lebih lanjut,” tulis Al Jazeera.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Z Creators