Mengejutkan! Begini Pengakuan John Kei Soal Anak Buah Nus Kei Tewas di Tangan Kelompoknya

John Kei

INDOZONE.ID - Polda Metro Jaya membeberkan pengakuan John Kei terhadap pihaknya berkaitan dengan tewasnya salah satu anggota kelompok Nus Kei di tangan kelompoknya. Sebelum bentrokan terjadi, John Kei mengaku sempat dihubungi oleh kelompok Nus Kei.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi membeberkan pengakuan John Kei kepada polisi saat menjalani pemeriksaan.

Dalam pengakuannya, John Kei mengaku sempat menerima telepon dari kelompok Nus Kei.

Baca Juga: MUI Bantah Tudingan Telah Merilis Daftar Nama Produk yang Terafiliasi dengan Israel

“Yang bersangkutan mengakui dihubungi," kata Kombes Hengki kepada wartawan, Sabtu (18/11/2023).

Hengki tidak merinci isi dari percakapan telepon dan antara John Kei dengan kelompok Nus Kei. Namun, John Kei mengaku sempat memberi larangan ke kelompok Nus Kei.

"Yang bersangkutan menyatakan bahwa yang bersangkuta melarang, katanya seperti itu," ucap Hengki.

Baca Juga: Sederet Tindakan Kriminal Pengungsi Rohingya di Aceh, Perkosa Anak Bawah Umur hingga Terlibat Kasus Narkoba

Kendati demikian, Hengki menyebut pihaknya tidak serta merta mempercayai pengakuan John Kei. Polisi sendiri masih terus menyelidiki keterlibatan John Kei dalam kasus ini.

"Kami tidak percaya begitu saja dan kami akan kejar terus pembuktian-pembuktian apakah ada keterlibatan John Kei di kasus ini," kata Hengki.

John Kei Diperiksa di Lapas

Diberitakan sebelumnya, satu orang kelompok Nus Kei tewas tertembak oleh kelompok John Kei saat kelompok Nus Kei hendak melakukan penyerangan beberapa waktu lalu di Bekasi. Keributan ini berawal dari permasalahan di Maluku.

Baca Juga: Geger Penemuan Jasad Pria dalam Mobil di SPBG Mampang, Kondisinya Mulai Membusuk dan Keluarkan Aroma Tak Sedap

Dalam kasus ini, Polda Metro Jaya sudah menetapkan sejumlah orang sebagai tersangka baik dari kelompok Mus Kei maupun Kelompok John Kei. Terbaru dari kasus ini, polisi sempat memeriksa John Kei di dalam Lapas Salemba, Jakarta Pusat.