Kasus Pembunuhan di Central Park: Suami Korban Sempat Terima Sinyal SOS dari Sang Istri

Ilustrasi pembunuhan.

INDOZONE.ID - Polisi mengungkapkan fakta lain dari pembunuhan seorang wanita berinisial FD (44) di Mall Central Park, Jakarta Barat.

Berdasarkan hasil penyelidikan, ternyata suami korban sempat menerima sinyal SOS dari sang istri.

Kapolsek Tanjung Duren Kompol Muharam Wibisono mengungkap jika korban dan suaminya bekerja di tempat yang sama.

Baca Juga: Bawaslu Beberkan Banyak Celah Pelanggaran di Pemilu 2024 Karena Multitafsir Norma Hukum

Pada saat kejadian, suami korban hendak pergi ke luar kota namun pada saat itu dia masih berada di apartemen.

"Di hari yang sama saat kejadian itu suaminya mau dinas keluar kota, tapi belum berangkat masih di apartemen," kata Kompol Muharam kepada wartawan, Jumat (29/9/2023).

Sejurus kemudian, suami menerima sinyal SOS di ponselnya yang dikirim melalui Apple Watch milik korban. Suami sempat mencoba menghubungi korban namun tidak ada jawaban.

Baca Juga: AdaKami Temukan Ada Agen Penagihan Langgar SOP, Siap Beri Sanksi Tegas PHK

"Saat kejadian itu suaminya mendapatkan notifikasi SOS dari Apple Watch korban ke ponselnya," paparnya.

Curiga, suami menghubungi kantornya dan mendapat jawaban jika sang istri tak kunjung sampai kantor. Setelah turun dari apartemen, suami melihat istrinya sudah tergeletak bersimbah darah.

"Pada saat turun itu, suaminya melihat istrinya sudah tergeletak di situ. Itu setelah cukup lama," bebernya.

Baca Juga: Aturan Larangan ASN Like Sosmed Peserta Pemilu 2024 Dinilai Perlu Diawasi

Tewas disayat

Diberitakan sebelumnya, jasad wanita berinisial FD (44) ditemukan tewas bersimbah darah di lobby Mall Central Park, Jakarta Barat pada Selasa, 26 September 2023 pagi yang lalu. Korban saat itu hendak berangkat bekerja.

Pelaku yang membunuh korban merupakan seoramg pria berinisial AH (27). AH membunuh korban dengan cara menyayat leher korban hingga luka sayatan mencapai 15 cm.

Di waktu bersamaan, pelaku sendiri berhasil diamankan. Kasus tersebut hingga kini masih didalami oleh pihak kepolisian.

Writer: Ananda Fachreza Lubis