Jember Fashion Carnaval cetak 2 rekor MURI.
INDOZONE.ID - Gelaran Jember Fashion Carnaval (JFC) 2023 kali ini menjadi lebih spesial, bukan hanya bertabur bintang, namun juga mencatatkan dua rekor MURI terbaru.
Pada acara puncak jember Fashion Carnaval 2023, Bupati Jember Hendy Siswanto, menerima penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk dua rekor yang berhasil dicatatkan.
Sebelumnya Pemerintah Kabupaten Jember mengusulkan pemecahan rekor untuk pemrakarsa dan penyelenggara peragaan busana yang melibatkan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) terbanyak, dan peragaan busana dengan lampu sorot terbanyak.
Baca Juga: Cinta Laura Bangga Pakai Busana Kaltim di JFC Walau Sempat Dihujat
Kedua usul tersebut berhasil dipecahkan dan tercatat sebagai rekor MURI terbaru. Ini merupakan prestasi terbaru yang berhasil dicetak oleh Jember Fashion Carnaval.
Berdasarkan Dinkop, mereka menargetkan 2.500 UMKM terlibat dalam pemecahan rekor ini. Sebanyak 1.800 pedagang di antaranya adalah undangan yang difasilitasi pemerintah Kecamatan Patrang dan Kaliwates serta Kelurahan Jember Lor, Gebang, Jember Kidul, Kepatihan, dan Kaliwates. Camat dan lurah diminta mendata warga dan UMKM binaan yang ingin berpartisipasi dalam acara tersebut.
Rencananya, sebanyak 200 UMKM akan tersebar di sekitar alun-alun dan arena pameran, dan sekitar 2.300 UMKM berada di sekitar runway atau jalur perjalanan karnaval sepanjang 3,6 kilometer, dari alun-alun menuju Gelanggang Olahraga PKPSO Kaliwates.
Namun Dinas Koperasi dan UMKM mengantisipasi penataan 700 pedagang yang tidak terdata sehingga tidak terjadi benturan.
Ada empat klaster penataan PKL dan UMKM yang mengikuti jalur runway sepanjang Jalan Sultan Agung dan Gajah Mada. Klaster pertama di Jalan Sultan Agung, yakni Masjid Baitul Amien sampai jembatan Jompo, lapak pedagang diletakkan di sisi utara runway.
Klaster kedua terletak antara jembatan Jompo hingga depan restoran Yoshinoya. Lapak pedagang ditata di dua sisi runway, utara, dan selatan. Dua klaster berikutnya sejak Yoshinoya hingga GOR PKPSO, lapak pedagang ditata di sisi utara jalan.
Sementara itu untuk pemecahan rekor lampu sorot, ada kurang lebih 197 unit lampu yang akan dinilai dan dihitung oleh tim rekor MURI. Jarak antar lampu sekitar 20 meter, sejak samping masjid Baitul Amien hingga GOR.
Baca Juga: Perusahaan Es Krim di Indonesia Mendapat Rekor MURI: Bagikan 67 Juta Masker saat COVID-19
“Dampak dari kegiatan JFC ini luar biasa, terutama untuk para pedagang dan UMKM. Gelaran ini juga menjadi mewah karena lampu sorot terbanyak sepanjang runway,” ungkap Petugas Rekor MURI.
Semula UMKM yang didaftarkan ada 2000, namun berdasarkan perhitungan rekor MURI ada 2548 UMKM yang berpartisipasi. Sementara untuk lampu sorot yang semula didaftarkan ada 197, ternyata ada 268 lampu sepanjang runway 3600 meter.
“Dua usulan rekor tersebut resmi tercatat di Museum Rekor Indonesia,” lanjutnya.
Sebenarnya ada dua usulan pemecahan rekor lagi, yakni pagelaran peragaan busana dengan barikade terpanjang dan pameran eksibisi batu meteor di Pendapa Wahyawubawagraha. Namun dua usulan ini ditolak oleh MURI.
Writer: Victor Median
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Z Creators