Selasa, 13 FEBRUARI 2024 • 20:00 WIB

Golput: Sejarah, Makna, dan Jenis-Jenisnya yang Perlu Kamu Pahami pada Pemilu 2024

Author

Golput atau Golongan Putih merujuk pada mereka yang enggan menggunakan hak pilihnya dalam pemilu. (pixabay.com)

INDOZONE.ID - Banyak dari kita mungkin sering mendengar istilah 'golput' tanpa sepenuhnya memahami maknanya.

Yuk, mari kita bahas bersama-sama agar kita dapat lebih memahami arti, sejarah, dan jenis-jenis golput.

Apa itu Golput?

Golput adalah kepanjangan dari Golongan Putih. Secara definitif, istilah golput merujuk pada mereka yang enggan menggunakan hak pilihnya dalam pemilu.

Golput juga dapat diartikan sebagai sekelompok orang yang menolak memilih salah satu partai politik atau peserta pemilu.

Sejarah gerakan golput di Indonesia dimulai pada tahun 1971, ketika masyarakat menyuarakan kekecewaan terhadap pemerintahan Soeharto, yang dianggap tidak demokratis dan semakin membatasi peran partai politik.

Protes Melalui Golput

Kekecewaan terhadap keterbatasan partai politik pada masa itu, yang lebih berperan sebagai alat kekuasaan rezim, mendorong masyarakat untuk mengambil sikap.

Gerakan golput diwujudkan melalui tindakan memilih bagian kosong atau putih pada kertas suara, sebagai bentuk protes terhadap sistem politik yang dianggap tidak mewakili kepentingan rakyat.

Sejak saat itu, istilah ‘Golongan Putih’ atau golput menjadi populer dan terus berkembang hingga masa kini.

Golput juga dapat diartikan sebagai sekelompok orang yang menolak memilih salah satu partai politik atau peserta pemilu. (pexels.com)

Jenis-Jenis Golput

Dalam konteks masa kini, Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (X / Twitter @perludem) membagi golput menjadi dua jenis:

1. Mereka yang tidak datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS)

Ini dapat disebabkan oleh alasan administratif, pragmatis, politis, atau ketidakakomodiran oleh negara.

Beberapa warga memilih untuk tidak hadir di TPS karena berbagai pertimbangan, termasuk ketidakpuasan terhadap pilihan yang ada.

2. Mereka yang datang ke TPS namun suaranya dinyatakan tidak sah

Ini mencakup orang-orang yang berpartisipasi dalam pemilu, namun suaranya dianggap tidak sah oleh karena berbagai alasan, seperti cara pengisian yang tidak benar atau pemilihan opsi yang tidak jelas.

Hak dan Pentingnya Memilih

Meskipun golput tidak dilarang secara hukum, penting untuk diingat bahwa memilih adalah hak, bukan kewajiban warga negara.

Namun, memilih pada pemilihan umum memiliki dampak besar terhadap arah demokrasi dan kebijakan negara.

Partisipasi aktif dalam pemilu memungkinkan suara rakyat didengar, dan melalui pemilihan, kita dapat membantu membentuk masa depan negara sesuai dengan aspirasi dan kebutuhan masyarakat.

Maka dari itu, meskipun golput merupakan hak setiap individu, kita sebagai warga negara sebaiknya menyadari pentingnya peran kita dalam demokrasi, dan ikut serta aktif dalam proses pemilihan untuk mewujudkan perubahan yang diinginkan.


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Banner Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: X / Twitter (vodemindonesia)