INDOZONE.ID - Dalam upaya untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat kelas bawah, pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, mengusung program "Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana." Program ini berasal dari pengalaman pribadi Ganjar Pranowo dan istrinya, Siti Atikoh Supriyanti.
Atikoh yang berasal dari keluarga pesantren sederhana, dan Ganjar anak seorang polisi berpangkat rendah, Letnan Satu (Lettu), berbagi kesulitan dalam mengenyam pendidikan tinggi.
Atikoh mengakui pernah nunggak bayar kosan dan menekankan bahwa akses ke dunia pendidikan bagi keluarga tidak mampu perlu difasilitasi oleh pemerintah.
"Keluarga mampu bisa dapat (pendidikan tinggi) sendiri, tapi keluarga tidak mampu perlu difasilitasi oleh pemerintah," kata Atikoh.
Baca Juga: Disambut Ribuan Karyawan Saat Kunjungi PT Sritex Sukoharjo, Gibran Diteriaki 'Mas Samsul'
Menurut Atikoh, jika pemerintah memberi jaminan pendidikan tinggi untuk keluarga tidak mampu, itu dapat meningkatkan taraf hidup mereka.
Dengan keyakinannya, dia menyatakan bahwa anak-anak dari keluarga ini dapat menjadi sumber daya yang memberdayakan keluarga dan memperbaiki kehidupan mereka.
Atikoh berbagi pengalaman sulitnya perjalanan pendidikan tinggi, termasuk beberapa bulan nunggak bayar kos karena kehilangan orang tua. Namun, dengan tekad kuat, Atikoh dan Ganjar berhasil mengatasi cobaan tersebut.
"Kemauan dan tekad yang kuat membuat Atikoh dan Ganjar bisa tegar menghadapi cobaan. Oleh karenanya, Ganjar-Mahfud ingin semua anak di Indonesia dibantu penuh pemerintah untuk meraih cita-cita lewat program tersebut," ujarnya.
Baca Juga: Cari Unsur Kelalaian, Polisi Uji Lab Tembok Roboh Tewaskan 3 Orang di Tebet
Ganjar-Mahfud tidak hanya menawarkan pendidikan tinggi, tetapi juga menyediakan sekolah vokasi yang terintegrasi dengan perusahaan-perusahaan ternama. Program ini memungkinkan siswa langsung terjun ke dunia kerja setelah lulus.
"Sekolah vokasi di Jawa Tengah sudah ada. Semuanya gratis. Tetapi yang boleh sekolah di situ hanya orang yang tidak mampu, dan seratus persen lulusannya yang ada di Jawa Tengah ini terserap dunia kerja dengan cepat," kata Atikoh.
Sebagai Gubernur Jawa Tengah, Ganjar pernah menerapkan program serupa dengan menyediakan sekolah SMK gratis bagi masyarakat yang kurang mampu.
Atikoh menyebut bahwa banyak cerita sukses dari program tersebut, termasuk anak-anak yang dapat membangun rumah untuk orang tua dan melanjutkan kuliah.
Atikoh menegaskan bahwa pendidikan menjadi prioritas utama Ganjar-Mahfud dalam upaya meningkatkan kualitas dan taraf hidup masyarakat.
"Melalui pendidikan, anak dan cucu bisa terjamin bukan hanya dari SD, SMP, tetapi SMK, SMA juga akan difasilitasi oleh negara. Ini adalah cara untuk meningkatkan kualitas SDM warga negara menjelang Indonesia emas," pungkasnya.
Program "Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana" bukan hanya menjadi agenda politik, tetapi juga cerminan dari pengalaman dan tekad pribadi Ganjar-Mahfud untuk menciptakan perubahan positif dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Press Release