Kategori Berita
Media Network
Jumat, 08 NOVEMBER 2024 • 15:10 WIB

Ungkapan Kiai dan Mantan Wakil Bupati soal Kampanye Sebut Organisasi Terlarang

Kiai Muqiet mantan wakil bupati Jember

INDOZONE.ID - KH. Abdul Muqiet Arief, Wakil Bupati Jember periode 2016-2021, menyatakan keprihatinannya terkait pernyataan yang disampaikan oleh calon bupati (Cabup) Paslon 02, Gus Fawait, saat berorasi pada acara malam refleksi Hari Santri, Senin (21/10/2024).

Pernyataan tersebut, yang menyebutkan nama organisasi terlarang, dinilai tidak tepat dan dapat memicu polemik di tengah masyarakat.

Kiai Muqiet, yang juga dikenal sebagai tokoh agama besar di wilayah Timur Kabupaten Jember, menegaskan bahwa dalam proses Pilkada di Jember, tidak seharusnya ada pihak yang membawa-bawa nama organisasi terlarang dalam orasi kampanye. Menurutnya, hal tersebut bisa menimbulkan keresahan di masyarakat.

“Saya melihat di beberapa grup dan media sosial kok ramai perbincangannya. Menurut saya, seharusnya ada klarifikasi dari beliau (Gus Fawait). Ungkapan itu ditujukan untuk siapa? Jika tidak ada klarifikasi, ini akan menjadi bola liar,” ujar Kiai Muqiet saat dihubungi melalui telepon pada Senin (4/11/2024).

Baca Juga: Gara-Gara Cabup Sebut Organisasi Terlarang, Para Kiai di Jember Ancam Demo dan Desak Paslon Klarifikasi

Lebih lanjut, Kiai Muqiet menyarankan agar klarifikasi segera diberikan untuk menghindari potensi tuduhan yang bisa berimbas pada paslon lain. “Jika tidak segera diklarifikasi, apalagi jika ada dugaan bahwa pernyataan itu ditujukan kepada paslon lain, hal ini bisa menjadi isu yang sangat sensitif,” imbuhnya.

Kiai Muqiet menambahkan bahwa penyebutan nama organisasi terlarang dalam konteks Pilkada Jember dirasa tidak tepat. Pasalnya, masyarakat Jember sudah cukup mengenal latar belakang masing-masing calon, termasuk dalam hal ideologi dan prinsip yang mereka anut.

“Selama ini, dalam Pilkada Jember, isu-isu PKI tidak pernah muncul lagi. Apalagi, latar belakang calon sudah jelas, termasuk biografi mereka. Misalnya, di Paslon 01 ada Gus Firjaun, putra KH. Achmad Siddiq, tokoh besar NU,” tegas Kiai Muqiet.

Baca Juga: Dinilai Tumpang Tindih, Pansus Pilkada DPRD Jember Dipersoalkan oleh Mantan Anggota Tim Hukum Paslon 02

Menurutnya, lebih baik jika semua pihak terlibat dalam Pilkada bisa bersaing dengan cara yang sehat dan membahas visi serta misi untuk membangun Jember, bukan malah membawa isu yang tidak relevan.

“Jika kita berbicara soal Pilkada, seharusnya masyarakat Jember diajarkan bagaimana berkompetisi secara sehat, dengan mengedepankan program-program yang bermanfaat. Ini penting agar masyarakat dapat memilih dengan objektif,” ujarnya.

Kiai Muqiet menegaskan bahwa momen Pilkada seharusnya digunakan untuk memperkenalkan visi dan misi yang konkret untuk kemajuan Jember. Ia mengimbau agar kampanye Pilkada tetap fokus pada isu-isu pembangunan yang relevan dan bukan pada masalah yang keluar dari konteks politik lokal.

Baca Juga: Debat Putaran Kedua Pilkada 2024 : Kedua Paslon Cawabup Sleman Janji Naikkan Gaji Honorer

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Wawancara

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Ungkapan Kiai dan Mantan Wakil Bupati soal Kampanye Sebut Organisasi Terlarang

Link berhasil disalin!