"Dan tadi saya juga sepakat apa yang disampaikan Pak Herry Zudianto (Eks Walikota) kalau jabatan di kota itu ya sebagai kepala pelayan masyarakat, tapi kalau ingin jadi pelayan masyarakat saja susahnya setengah mati jadi mari bersama-sama bangun Kota Jogja yang lebih maju," ucap Afnan.
Pihaknya juga berjanji diera pemerintahannya tidak anti kritik oleh masyarakat.
"Kalau kita salah ya beri masukan, kritik saja alias kita terbuka, jadi besok itu kita tidak anti kritik ya, sikahkan dikritik yang penting jangan ngamuk, nanti masukkan akan kita dengarkan itu kita untuk perbaikan kedepannya," tegas Afnan.
"Kita di sini bersepakat bahwa masyarakat kita tidak boleh menangis, masyarakat kita harus tertawa dengan pelayanan yang lebih baik. Insyallah kita bawa Pemerintah yang baik dalam penyelenggaraan pemerintahan, kalau kita cerita visi misi hari ini seledai tujuh hari tujuh malam," lanjutnya.
Mendampingi Afnan nantinya, Singgih Raharjo menambahkan dengan pesona Kota Yogyakarta yang cukup terkenal dengan guyub rukunnya. Dirinya ingin menggandeng seluruh elemen masyarakat maju bersama memajukan Kota Yogyakarta.
"Dalam membangun sebuah wilayah itu tidak bisa kemudian ditumbuhkan pada Walikota saja tetapi peran serta masyarakat, jadi mari bareng-bareng membangun kota Yogyakarta kota yang kita cintai ini, kota yang sudah sangat terkenal baik itu guyub rukun nya, baik itu budayanya, pariwisatanya, ekonomi kreatifnya, UMKM-ya yang itu sudah sangat luar biasa. Kita disini punya ekspetasi jadi lebih maju, mari bareng-bareng bangun Kota Jogja," tandas Singgih dalam sambutannya.
Adapun alasan deklarasinya dilakukan di Gedung Poenokawan karena untuk mengingat sejarah gedung tersebut dipakai untuk Kantor Walikota, seiring berjalannya waktu gedung ini tidak lagi digunakan karena dinilai sempit untuk kantor pemerintahan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan Langsung