"Karena itulah, saya kira partai-partai akan mendekat terhadap siapa calon yang populer berdasarkan survei. Sementara survei itu kan tidak terlalu sulit dan mahal. Dengan Rp500 juta di kabupaten kota sudah kelihatan hasilnya,” bebernya.
Dengan kondisi itulah, diprediksi bahwa di mana calon yang memiliki popularitas tinggi, maka partai-partai akan mendekat.
Sehingga Dosen Prodi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora tersebut menilai, jika calon yang memiliki popularitas tinggi, maka partai-partai akan mendekat.
“Kalau seimbang, partai yang memiliki kans seperti PDI-P dan Gerindra bisa melakukan push lebih jauh. Sementara partai-partai kecil akan bergerilya,” tutupnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan Langsung