INDOZONE.ID - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 02, Gibran Rakabuming Raka, menyinggung soal masalah greenflation (inflasi hijau) saat berkampanye di PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) Sukoharjo, Selasa (23/1/2024).
Greenflation merupakan salah satu pertanyaan yang dilontarkan Gibra buat cawapres nomor urut 03 Mahfud MD saat debat keempat, Minggu (21/1/2024) kemarin.
Istilah Greenflation pun sempat menjadi viral dan hanya dianggap sebagai gimmick Gibran saja. Sehingga pertanyaan tersebut tidak dijawab oleh cawapres 03 Mahfud MD.
Gibran mengatakan greenflation itu sangat penting dunia usaha. Apalagi negara-negara maju sudah mengalami dan itu berat.
Baca Juga: Polri Luncurkan Program Beyond Trust Presisi 2024, Apa Itu?
"Saya seneng greenflation dibahas, ini penting. Soalnya negara maju sudah mengalami dan itu berat. Transisi menuju energi hijau itu tidak gampang," ujarnya di PT Sritex, Sukoharjo, Selasa (23/1/2024).
Gibran mengakui penerapan ekonomi hijau itu tidak mudah. Perlu adanya perencanaan yang matang, sehingga masyarakat nantinya tidak terbebani.
"Perlu perencanaan yang matang, karena ini tidak mudah," terang putra sulung Presiden Jokowi ini.
Gibran menegaskan pembahasan greenflation itu bukan merupakan karangannya. Istilah itu muncul dari hasil diskusi dengan sejumlah pihak, seperti HIPMI, Kadin serta yang lain.
Baca Juga: Program Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana: Terinspirasi dari Kisah Ganjar dan Atikoh
"Itu bukan pertanyaan yang receh. Istilah greenflation bukan karangan saya, tapi hasil ngobrol dengan Kadin, HIPMI, semua ngasih masukan itu. Mas, pajak karbon, carbon storage, dan carbon capture, itu bukan pertanyaan yang mengada-ada, tapi sesuatu yang harus diantisipasi," jelas dia.
Menurutnya isu ekonomi hijau ini sangat penting dan menjadi perhatian pemimpin ke depan. Ini merupakan masalah serius.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan Langsung