INDOZONE.ID - Calon Presiden (Capres), Ganjar Pranowo, mengunjungi salah satu rumah perwakilan buruh yang berada di Perum Mustika, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (17/11/2023). Ganjar pun disambut meriah oleh ratusan buruh yang sudah menantinya di sana.
Ketika datang, Ganjar mendapatkan respons antusias dari buruh dan warga setempat. Mereka meneriakan ‘Ganjar Presiden’, sekaligus membawa bendera bergambarkan Ganjar Pranowo.
Dalam kesempatan tersebut, Ganjar berdikusi dengan serikat buruh yang ada di Kabupaten Tangerang. Beragam hal disampaikan oleh para buruh kepada Capres berambut putih ini, seperti hak-hak buruh, revisi undang-undang Omnibus Law hingga kepastian terkait dana pasca pensiun.
“Terkait dengan hak-hak buruh ini terutama ketika mereka harus mendapatkan pemutusan hubungan kerja maka aspirasinya adalah mengembalikan pada aturan semula,” kata Ganjar.
Baca Juga: Kapolri Pimpin Upacara Kenaikan Pangkat 13 Pati Polri, Siapa Saja?
Ganjar berkata, para buruh juga menyampaikan keluh kesah mereka terkait pemutusan hubungan kerja (PHK), namun tidak ada pihak yang mendampingi. Ia menilai seharusnya, pemerintah harus mendampingi para buruh ketika ada yang mendapatkan PHK.
Mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode ini juga mendapatkan masukan dari buruh perihal insentif. Para buruh, kata Ganjar, mempunyai tabungan untuk di hari tua mereka.
“Bagaimana bisa mendapatkan banyak insentif. Umpama masa depannya nanti pengelolaan keuangan kawan-kawan buruh umpama mereka sudah mendekati pensiun seperti Taspen (Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri), tenaga kerja apa seperti BPJS tenaga kerja secara manajerial ini bisa di pakai untuk masa tuanya,” ungkap Ganjar.
“Jadi sebenarnya kecemasan dan kekhawatiran ini mereka yang sampaikan dan mereka berharap betul adanya peran pemerintah untuk bisa memenangi mereka,” imbuhnya.
Karena itulah, Ganjar pun mengajak untuk para buruh untuk dapat merumuskan bersama-sama regulasi yang akan dibuat ke depannya.
“Saya titipkan pada mereka, yuk rumuskan, yuk karena regulasi menurut anda enggak pas bagaimana konsepsi perubahannya, kapan kira-kira kita bisa mengeksekusi itu agar betul-betul bisa terjadwal,” kata Ganjar.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: