Senin, 24 FEBRUARI 2025 • 09:24 WIB

Paus Fransiskus Dikabarkan dalam Kondisi Kritis, Alami Gangguan Ginjal Ringan

Author

Paus Fransiskus memimpin doa Vesper untuk merayakan pertobatan Santo Paulus, di Basilika Santo Paulus di Luar Tembok, di Roma, Italia, 25 Januari 2025.

INDOZONE.ID - Paus Fransiskus masih berada dalam kondisi kritis karena pneumonia ganda yang dideritanya.

Pada Minggu 23 Februari 2025, Vatikan mengonfirmasi pemimpin Gereja Katolik ini juga mengalami gangguan fungsi ginjal ringan.

Paus berusia 88 tahun ini harus menerima transfusi dua kantong darah pada Sabtu 22 Feburari 2025. Padahal, dia sebelumnya mengalami krisis pernapasan berkepanjangan yang menyerupai serangan asma.

Meski kondisinya tetap kritis, Vatikan melaporkan Paus Fransiskus tidak mengalami serangan pernapasan tambahan sejak Sabtu malam.

Baca Juga: Paus Fransiskus Sakit, Ungkap Permohonan Maaf atas Ketidakhadirannya di Vatikan

Paus Fransiskus telah menjalani perawatan di Rumah Sakit Gemelli, Roma, sejak 14 Februari. Kondisi kritis Paus Fransiskus diungkapkan Vatikan pertama kali pada Sabtu.

Tes darah terbaru menunjukkan, adanya gangguan fungsi ginjal ringan, tetapi masih dalam kendali tim medis.

Mengingat kompleksitas kondisi kesehatannya, dokter masih belum bisa memberikan kepastian mengenai pemulihan Paus Fransiskus dalam waktu dekat.

Paus Fransiskus tetap dalam kondisi sadar dan responsif. Ia juga menerima terapi oksigen beraliran tinggi melalui selang yang ditempatkan di bawah hidungnya.

Selang oksigen itu untuk membantu Paus Fransiskus bernapas lebih baik selama masa perawatan.

Baca Juga: Vatikan soal Paus Fransiskus Idap Pneumonia: Kondisi Membaik Setelah Seminggu di Rumah Sakit

Paus Fransiskus Punya Riwayat Penyakit Paru-Paru

Paus Fransiskus memiliki riwayat kesehatan yang membuatnya lebih rentan terhadap infeksi paru-paru.

Saat masih muda, ia pernah mengalami pleuritis yang menyebabkan sebagian paru-parunya harus diangkat.

Dalam dua tahun terakhir, kesehatannya juga beberapa kali terganggu karena berbagai masalah medis.

Paus Fransiskus. (REUTERS/Remo Casilli)

Sebelumnya, Vatikan mengungkapkan, bahwa Paus Fransiskus memerlukan transfusi darah karena jumlah trombositnya rendah, yang berkaitan dengan anemia.

Setelah transfusi, kadar hemoglobin Paus Fransiskus meningkat dan jumlah trombositnya tetap stabil.

Dukungan dan Doa dari Umat Katolik

Di sekitar Vatikan, banyak umat yang mengungkapkan kesedihan dan kekhawatiran mereka atas kondisi kesehatan Paus Fransiskus.

Elvira Romana, seorang peziarah dari Italia, merasa sangat sedih dan sulit untuk menjalani hari-harinya seperti biasa di tengah situasi ini.

Di Sardinia, Matteo Licari menyatakan harapannya agar Paus bisa bertahan dan kembali sehat.

"Kami menunggu kehadirannya kembali di Vatikan," ujarnya.

Sementara itu, di luar Rumah Sakit Gemelli, sejumlah orang berkumpul untuk berdoa di dekat patung mendiang Paus Yohanes Paulus II, yang juga pernah beberapa kali dirawat di rumah sakit tersebut.

Mereka menyalakan lilin, meninggalkan bunga, serta menuliskan pesan-pesan dukungan untuk Paus Fransiskus.

Di dalam Basilika Santo Petrus, seorang biarawati terlihat berdoa dengan khusyuk untuk kesembuhan Paus Fransiskus.

Dalam pesan tertulis Paus Fransiskus untuk doa Angelus pada Minggu, yang tidak dapat dibacakannya sendiri selama dua pekan berturut-turut, ia menyampaikan tetap menjalani pengobatan dengan penuh keyakinan.

Tak hanya itu, Paus Fransiskus jug mengucapkan terima kasih kepada para dokter, serta semua orang yang telah mengirimkan dukungan dan doa.

Uskup Agung Rino Fisichella, seorang pejabat senior Vatikan, mengajak umat untuk memperkuat doa bagi Paus.

Dalam Misa yang digelar di Basilika Santo Petrus pada Minggu pagi, ia menyerukan agar umat Katolik berdoa demi kesembuhan pemimpin mereka.

Selain itu, Keuskupan Roma juga mengadakan Misa khusus pada Minggu malam, untuk mendoakan Paus Fransiskus supaya tetap kuat dalam masa sulit ini.

Paus Fransiskus mengadakan audiensi umum mingguan di Audience Hall Paulus VI di Vatikan, 11 Agustus 2021. (photo/REUTERS/Guglielmo Mangiapane)

Paus Fransiskus Rentan Komplikasi Lebih Lanjut

Tim dokter yang menangani Paus Fransiskus, mengingatkan bahwa Paus Fransiskus rentan terhadap komplikasi lebih lanjut. Sebab, dia sudah berusia lanjut dan fisiknya tidak seprima dulu.

dr. Sergio Alfieri, salah satu dokter senior di Rumah Sakit Gemelli, menjelaskan infeksi paru-paru Paus Fransiskus berisiko menyebar ke aliran darah.

Jika itu terjadi, Paus Fransiskus berpeluang menderita sepsis, sebuah kondisi yang dapat sangat sulit diatasi.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Channelnewsasia.com