Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk, bikin cerita dan konten serumu, serta dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
Israel Kembali Mengusir Penduduk Palestina, Komisaris Jendral PBB : 400 Ribu Orang Terjebak di Gaza Utara
INDOZONE.ID - Pada Rabu 09 Oktober 2024, Philippe Lazzarini selaku Komisaris jendral PBB Palestina (UNRWA), mengungkapkan bahwa 400 ribu orang kini terjebak di Gaza utara, hal itu di karenakan sudah tidak ada tempat yang aman di wilayah tersebut.
Bahkan salah satu kamp pengungsi terbesar dan bersejarah di Jabalia yang terletak di jalur Gaza, kini sudah tidak dapat beroperasi.
Israel telah mengepung wilayah Jabalia sejak hari Minggu, dan memerintahkan penduduk di wilayah tersebut untuk mengungsi ke salah satu daerah yang disebut 'Al-Mawasi' meskipun daerah ini telah menjadi sasaran serangan dari Israel.
Baca Juga: Tanggapi Perang Israel-Palestina, Gus Yahya : Berhenti Pegang Bedil
Dilansir The Guardian, militer Israel mengklaim bahwa pasukannya sengaja berada di Jabalia, guna mencegah pasukan Hamas bersatu, membongkar infrastruktur militer, dan menyerang pasukan Hamas.
"Di Utara Gaza terdapat 400 ribu orang terperangkap di wilayah itu. Badan penanganan evakuasi Israel memaksa orang-orang untuk kembali melarikan diri terutama dari kamp Jabalia. Banyak yang menolak karena mereka tau betul bahwa tidak ada tempat yang aman di Gaza. Tempat penampungan dan layanan UNRWA terpaksa ditutup. Beberapa tempat lainnya ditutup sejak perang di mulai. Dengan hampir tidak ada pasokan dasar yang tersedia, kelaparan menyebar dan semakin parah lagi," tulis Philippe Lazzarin di X.
Baca Juga: Presiden Palestina Desak PBB untuk Segera Hentikan Perang di Gaza
Diduga operasi militer pada baru-baru ini, telah mengancam pelaksanaan kampanye kedua vaksinasi polio untuk anak-anak, padahal anak-anak menjadi korban yang paling menderita, dan layak mendapatkan penanganan perawatan yang lebih baik.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: The Guardian