Mengenal Project 2025, Kebijakan yang Diisukan Akan Diberlakukan Oleh Donald Trump Seandainya Ia Terpilih Kembali
INDOZONE.ID - Debat antar capres, yaitu Donald Trump dan Kamala Harris berlangsung pada hari Selasa, 10 September 2024 kemarin.
Donald Trump yang pernah menjabat sebagai presiden Amerika Serikat yang ke-45, akan maju kembali pada pilpres tahun ini. Sementara itu Kamala Harris untuk pertama kalinya maju dalam pilpres Amerika Serikat pada tahun ini.
Dalam adegan debat tersebut, terlihat Kamala Harris menyinggung Donald Trump tentang agenda rahasia yang bernama Project 2025.
Mendengar hal tersebut, Trump membantah bahwa ia belum pernah mendengar hal tersebut sebelumnya dan ia merasa tidak terlibat dalam hal itu.
Baca Juga: Kontroversi Donald Trump Berencana Legalkan Ganja dalam Kampanye Presiden AS 2024
Lalu apakah yang dimaksud dari Project 2025 yang dilontarkan oleh Kamala Harris dalam debatnya tersebut?
Project 2025 merupakan sebuah proposal agenda politik yang diusulkan oleh Heritage Foundation, sebuah organisasi nonprofit asal Amerika Serikat yang mendukung tentang nilai-nilai konservatisme
Donald Trump sendiri dilaporkan sering bertemu dengan organisansi tersebut bersama dengan para tokoh politik dari partai Republikan
Adapun Project 2025 sendiri berisi tentang kebijakan-kebijakan yang bersifat nasionalisme-religius dan anti-sosialisme.
Kebijakan tersebut antara lain seperti larangan LGBT dan aborsi anak, memasukkan nilai-nilai agama kedalam institusi pendidikan, larangan imigrasi ilegal serta perluasan kekuasaan presiden.
Baca Juga: Pidato Donald Trump Singgung Medal of Honor Tuai Kemarahan para Veteran AS
Selain itu, kebijakan ini akan berfokus pada nasionalisme religius, yang dimana rakyat Amerika Serikat diharapkan menjadi bangsa yang cinta tanah air, serta menjadi pengikut agama yang taat.
Banyak dari politisi, khususnya dari partai Demokrat yang menentang dari proposal tersebut. Hal ini dikarenakan Amerika Serikat bukanlah sebuah negara agama, melainkan negara sekuler yang dimana agama tidak dilibatkan dalam pemerintahan.
Selain itu, Project 2025 akan berpotensi menjadikan Trump sebagai diktator dimana dengan proposal tersebut ia dapat memenjarakan lawan-lawan politiknya dan menjadikan Amerika Serikat menjadi negara fasis dimana kebebasan berpendapat akan dibatasi.
Lalu, seandainya Trump terpilih kembali menjadi presiden, apakah Project 2025 akan diberlakukan? Hanya waktu yang akan menjawabnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: ABC News