Rabu, 24 JULI 2024 • 06:15 WIB

Ramai-ramai Pendukung Trump Mengenakan Perban di Telinga, Begini Fenomena Psikologisnya

Author

Calon presiden AS, Donald J Trump.

INDOZONE.ID - Donald Trump yang selamat setelah terjadi percobaan pembunuhan di Penslyvania, tampil untuk pertama kalinya dua hari kemudian pada malam pertama Konvensi Nasional Partai Republik.

Trump memasuki pusat konvensi dengan mengenakan perban besar di telinga kanannya, tempat peluru melukainya. Beberapa hari kemudian, para pendukungnya mulai memakai perban di telinga mereka sendiri.

Dr. Catherine Nobile, seorang psikolog klinis di New York berkata pemakaian perban sama dengan ketika Trump mengenakan topi MAGA "ini menciptakan rasa memiliki dan jalinan koneksi, Kita semua ada di sini bersama-sama, kita semua mendukung ide yang sama.'"

Baca Juga: Bentuk Solidaritas atas Insiden Penembakan, Pendukung Trump Ramai-ramai Pakai Perban di Telinga

Dr. Angie Corbo, Ketua studi komunikasi di Universitas Widener berkata: “Perban ini lebih jauh lagi dari sekedar kaos bertuliskan Trump dan papan iklan”.

Ini adalah contoh fenomena psikologi klasik bernama co-regulation, salah satu bentuk coping mechanism yang sudah banyak didokumentasikan dalam psikologi, yang bisa menenangkan sistem saraf.

Salah satu pendukung Donald Trump memakai perban di telinga sebagai bentuk solidaritas.

Pada dunia politik, meniru selalu menjadi isyarat pengabdian dan dukungan. Pada tahun 2017, misalnya, para pendukung pemimpin oposisi Rusia, Alexei Navalny, mengecat wajah mereka dengan warna hijau setelah seorang penyerang menyemprotkan pewarna antiseptik hijau ke wajahnya.

Tindakan imitasi yang bersifat performatif ini adalah tanda solidaritas. "Kami penting dan kamu tidak bisa mengambil itu dari kami, perasaan saya tentang diri saya sendiri, dunia di sekitar saya, budaya, politik secara umum itu adalah pendapat yang memiliki validitas dan itu tidak akan terganggu”, ujar Noble.

Baca Juga: Donald Trump Bakal Hentikan Dana Pendidikan Jika Ada Sekolah yang Masih Promosikan Transgender

Namun, ini melampaui pernyataan politik tentang pertentangan dan kesetiaan. Tanda-tanda solidaritas juga berfungsi untuk menenangkan diri sendiri.

Manusia memiliki cara standar untuk memproses emosi dan stres yang berlebihan, co regulation merupakan istilah teknis untuk berpelukan, berbicara, atau menyentuh.

Bukti menunjukkan bahwa co regulation seperti mengenakan perban yang sama, dapat "menciptakan rasa pemahaman dan keterikatan yang bisa menenangkan sistem saraf," ujar Nobile.

"Tidak semua pendukung Trump bisa datang dan saling berpelukan," tambahnya. "perban yang mereka semua pakai bisa jadi simbol usaha untuk saling mengatur sebagai komunitas."

Salah satu kekuatan Trump adalah kemampuannya memanfaatkan media untuk keuntungannya. Dia mengungkapkan kegembiraannya bisa mendapatkan foto yang ikonik sesaat setelah tertembak karena dia memahami dampaknya. Penggemar sudah mulai membuat tato dari foto tersebut, ujar Corbo.

Perban telinga menyampaikan pesan yang berbeda, lebih lembut bisa membuat audiensnya merasa lebih terhubung dengannya.

Untuk menyelaraskan suasana, nada dan sikap Trump lebih lembut sepanjang konvensi Partai Republik mengingat kembali percobaan pembunuhan, dia tampak tertekan dan murung.

Kemudian, dia memberikan penghormatan kepada Corey Comperatore, seorang pria yang meninggal pada saat kejadian dengan memeluk seragam pemadam kebakarannya.

"Ketika dia mencium helm, siapa pun yang memiliki hubungan parasosial dengannya merasakan pelukan itu," kata Corbo.

Perban yang terlihat semakin membangkitkan simpati, kepedulian, dan kebersamaan para pendukungnya.

"Saya tidak yakin berapa lama ini akan bertahan, tapi dia mungkin melihat nilai dari kombinasi antara yang lembut dan yang kuat," katanya.


Banner Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Bussinesinsider.com