INDOZONE.ID - Presiden Prancis, Emmanuel Macron dilaporkan bertindak drastis untuk membubarkan Majelis Nasional Parlemen Prancis atau Majelis Rendah.
Macron menyerukan terpaksa membubarkan partai-partai berideologi kanan yang kerap menentang kemajuan di Eropa dalam beberapa tahun terakhir.
Penyebab ini disebabkan Partai National Rally (Partai Rapat Umum Nasional) mengalahkan kubunya dalam Pemilu (Pemilihan Umum) Eropa.
Baca Juga: Duta Besar Prancis Dipanggil, Macron Terjebak dalam Diplomasi Krisis dengan Rusia
Dilansir dari Anadolu Agency, Macron memerintahkan kembali untuk menyelenggarakan pemilu dadakan. Putaran pertama pemilihan legislatif dilangsungkan pada 30 Juni. Sementara, putaran kedua pada 7 Juli.
Pernyataan tersebut disampaikan Macron dalam pidato publik usai Partai Rapat Umum Nasional meraih 32% suara dari pemilu Eropa.
"Saya telah memutuskan untuk mengembalikan pilihan masa depan parlemen kepada Anda melalui pemungutan suara. Oleh karena itu, saya membubarkan Majelis Nasional pada malam ini," tutur Macron dalam pidato singkat.
"Partai-partai ini mulai menang di benua ini (Eropa). Di Prancis, perwakilan mereka mencapai hampir 40 persen dalam pemilihan," tambahnya Macron.
Diketahui Partai Rapat Umum Nasional Jordan Bardella saat ini unggul telak dari Valerie Hayer dari Partai Renaissance yang disokong pemerintah dan Presiden Macron.
Baca Juga: Gabriel Attal Ditunjuk Jadi Perdana Menteri Termuda Prancis saat Presiden Emmanuel Macron Berupaya Atur Ulang Jabatannya
Sementara, Hayer meraih 15,2% suara dengan partainya yang berada di posisi kedua berdasarkan hasil perkiraan lembaga survei Elabe.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Anadolu Agency