INDOZONE.ID - Situasi di Timur Tengah kembali memanas dengan perang tagar di media sosial. Setelah tagar "All Eyes on Rafah" yang viral mendukung Palestina, pemerintah Israel merespons dengan kampanye tagar baru.
Pemerintah Israel mengunggah poster yang menggambarkan seorang bayi berhadapan dengan pria bersenjata, disertai teks "Where were your eyes on October 7?" sebagai tanggapan atas dukungan internasional terhadap Palestina.
Baca Juga: Viral di Medsos Slogan 'All Eyes on Rafah': Dukungan Dunia untuk Gaza
Latar Belakang Tanggal 7 Oktober
Tanggal 7 Oktober merujuk pada serangan Hamas di Israel yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menawan 240 orang. Serangan ini memicu agresi balasan dari Israel terhadap Gaza, yang kemudian menargetkan kota Rafah.
Kota ini telah menjadi titik fokus dalam konflik yang sedang berlangsung, di mana serangan Israel menewaskan puluhan warga Palestina dan melukai ratusan lainnya.
Israel mengklaim bahwa serangan tersebut ditujukan untuk menghancurkan infrastruktur dan anggota Hamas, meskipun serangan ini juga mengenai kamp pengungsian yang dihuni oleh warga sipil.
Situasi di Rafah
Kota Rafah di Gaza menjadi salah satu target utama serangan Israel. Puluhan warga Palestina telah tewas dan ratusan lainnya terluka akibat serangan ini. Israel berdalih bahwa serangan tersebut ditargetkan pada posisi Hamas, namun kenyataannya, banyak warga sipil, termasuk anak-anak dan perempuan, yang menjadi korban.
Baca Juga: Warga Israel Hancurkan Dus Berisi Indomie di Jalur Gaza, Usai Blokir Akses Bantuan Kemanusiaan
Tanggapan Mahkamah Internasional
Mahkamah Internasional telah memerintahkan Israel untuk menghentikan operasi militernya di Rafah. Meski demikian, serangan terbaru tetap terjadi, menunjukkan ketegangan dan ketidakpatuhan terhadap keputusan internasional.
Hingga kini, agresi Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 36 ribu orang, mayoritas dari mereka adalah anak-anak dan perempuan.
Baca Juga: Ekstremis Israel Tutup Jalan dengan Bebatuan Untuk Cegah Masuknya Bantuan Kemanusiaan ke Jalur Gaza
Perang Tagar di Media Sosial
Tagar "All Eyes on Rafah" awalnya muncul sebagai bentuk dukungan terhadap warga Palestina yang menjadi korban serangan Israel di Gaza. Tagar ini mendapatkan perhatian luas di media sosial, menarik simpati internasional dan meningkatkan kesadaran tentang situasi di Gaza.
Sebagai tanggapan, pemerintah Israel meluncurkan kampanye tagar baru dengan gambar yang menyoroti serangan Hamas pada 7 Oktober.
Poster yang diunggah oleh pemerintah Israel menunjukkan seorang bayi yang tak berdaya berhadapan dengan pria bersenjata, dengan teks "Where were your eyes on October 7?" Poster ini bertujuan untuk mengingatkan dunia akan serangan brutal yang dilakukan oleh Hamas, mencoba mengalihkan perhatian dari kritik terhadap operasi militer Israel di Gaza.
Baca Juga: Serangan Israel di Rafah Tuai Kecaman, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza Dibombardir
Dampak dan Reaksi Internasional
Perang tagar ini mencerminkan betapa media sosial telah menjadi medan pertempuran baru dalam konflik Israel-Palestina.
Dengan kedua belah pihak menggunakan platform digital untuk menyebarkan narasi mereka, publik internasional dibombardir dengan berbagai perspektif yang bertentangan. Dukungan dan kritik datang dari berbagai penjuru dunia, memperkuat polarisasi opini terhadap konflik ini.
Banyak organisasi hak asasi manusia dan negara-negara di seluruh dunia yang mengecam tindakan kekerasan dari kedua belah pihak.
Namun, serangan terhadap warga sipil, terutama di Rafah, menimbulkan kemarahan dan simpati yang mendalam terhadap Palestina.
Baca Juga: Kontroversi AS Percayakan Israel Selidiki Kuburan Massal di Rumah Sakit Gaza
Kampanye tagar "Where were your eyes on October 7?" yang diluncurkan oleh pemerintah Israel merupakan respons langsung terhadap dukungan global untuk Palestina yang diwujudkan dalam tagar "All Eyes on Rafah".
Sementara tagar tersebut mengingatkan dunia akan serangan Hamas yang mematikan, banyak yang merasa bahwa itu adalah upaya untuk mengalihkan perhatian dari penderitaan yang sedang dialami oleh warga Gaza akibat operasi militer Israel.
Situasi ini menggambarkan betapa kompleksnya konflik Israel-Palestina dan bagaimana setiap pihak menggunakan segala cara, termasuk media sosial, untuk memenangkan dukungan dan membentuk opini publik.
Dalam konflik yang telah berlangsung lama ini, korban terbesar tetaplah warga sipil yang tak berdosa, yang terus menjadi sasaran dalam perebutan kekuasaan dan wilayah di Timur Tengah.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: AFP