INDOZONE.ID - Kementerian Kesehatan Palestina menyebutkan bahwa warga yang tinggal di Jalur Gaza mengonsumsi air yang tidak aman dan membahayakan nyawa mereka.
Tutupnya laboratorium kesehatan masyarakat dan ketidakmampun menguji air minum, membuat masyarakat di Jalur Gaza meminum air yang tidak aman.
"Karena penutupan laboratorium kesehatan masyarakat dan ketidakmampuan untuk menguji air minum, semua warga Jalur Gaza meminum air yang tidak aman dan membahayakan nyawa mereka," ungkap pihak Kementerian Kesehatan Palestina dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: Imbas Pengeboman Tujuh Relawan World Central Kitchen di Gaza, Israel Dikecam Banyak Negara Sekutunya
Pihak Kementerian Kesehatan Palestina mengaitkan kondisi ini dengan penolakan Israel mengizinkan penggunaan klorin atau alternatif lain untuk mengolah air minum.
Lebih lanjut Kementerian Kesehatan Palestina juga menyoroti penumpukan sampah di jalan-jalan dan kamp yang dapat menyebabkarn penyebaran penyakit.
Kementerian Kesehatan Palestina pada Rabu kemarin mendeteksi adanya kasus meningitis dan hepatitis di wilayah tersebut.
Baca Juga: Bencana Kelaparan di Gaza, 12 Orang Tewas Tenggelam Saat Ambil Bantuan Makanan Di Laut
Israel melancarkan serangan brutal di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh kelompok Palestina, Hamas, pada 7 Oktober yang menurut Tel Aviv menewaskan kurang dari 1.200 orang.
Tercatat, hampir 34.400 warga Palestina terbunuh, di mana sebagian besar korbannya adalah perempuan dan anak-anak.
Selain itu, ada lebih dari 77.400 orang terluka akibat kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Anadolu