Minggu, 17 MARET 2024 • 09:10 WIB

Aktivis Pro-Palestina Rusak Lukisan Balfour sebagai Bentuk Panggilan Perhatian terhadap Penderitaan Palestina

Author

Seorang aktivis pro-Palestina, yang terafiliasi dengan organisasi Palestine Action, melakukan tindakan yang kontroversial dengan menyemprotkan cat merah dan memotong lukisan Arthur James Balfour.

INDOZONE.ID - Sebuah aksi yang menggemparkan telah terjadi di Trinity College, bagian dari Universitas Cambridge di Inggris.

Seorang aktivis pro-Palestina, yang terafiliasi dengan organisasi Palestine Action, melakukan tindakan yang kontroversial dengan menyemprotkan cat merah dan memotong lukisan Arthur James Balfour.

Tindakan ini telah menyebabkan gelombang reaksi di berbagai kalangan. Dalam sebuah video yang diposting di media sosial, seorang wanita terlihat dengan tegas menyemprotkan cat merah pada lukisan Balfour sebelum memotongnya dengan benda tajam.

Tindakan ini, meskipun kontroversial, bertujuan untuk menarik perhatian terhadap penderitaan yang dialami oleh rakyat Palestina sejak Deklarasi Balfour dikeluarkan pada tahun 1917.

Baca Juga: Siswi SMP Diperkosa 10 Orang dan Disekap Selama 3 Hari: Simak Kronologi dan Proses Penyelamatannya!

Menurut pernyataan dari Palestine Action, cat merah yang disemprotkan tersebut dimaksudkan sebagai simbol dari darah yang telah ditumpahkan oleh rakyat Palestina sejak deklarasi tersebut dikeluarkan.

Mereka menganggap bahwa Balfour telah memberikan tanah Palestina kepada bangsa Yahudi tanpa memperhatikan hak-hak rakyat asli yang telah tinggal di sana sebelumnya.

Lukisan yang menjadi sasaran tindakan tersebut merupakan karya seni bersejarah karya Philip Alexius de László, seorang seniman Hungaria, yang dibuat pada tahun 1914. Lukisan ini menggambarkan Balfour yang sedang duduk dengan penuh kewibawaan, memegang buku terbuka.

Tentu saja, reaksi terhadap aksi ini bermacam-macam. Sebagian orang mengutuk keras tindakan vandalisme tersebut, menilainya sebagai tindakan yang tidak dapat diterima dalam menyampaikan pendapat.

Baca Juga: Simak! Ini Aturan Penempatan Pelabuhan Penyeberangan di Merak saat Mudik Tahun 2024

Namun, ada pula yang melihatnya sebagai bentuk protes yang sah terhadap ketidakadilan yang telah terjadi terhadap rakyat Palestina selama bertahun-tahun.

Politisi terkemuka, seperti Wakil Perdana Menteri Inggris, Oliver Dowden, mengecam tindakan tersebut sebagai tindakan vandalisme yang tidak bertanggung jawab. Namun, ia juga menyatakan bahwa para pelaku harus dihadapkan pada hukuman yang setimpal dengan perbuatan mereka.

Deklarasi Balfour yang dikeluarkan pada tahun 1917 telah menjadi momen penting dalam sejarah Israel, namun juga menjadi sumber konflik yang berkepanjangan di wilayah Timur Tengah.

Aksi protes terhadap lukisan Balfour ini hanyalah satu dari banyak contoh protes terkait konflik Israel-Palestina yang terus berlangsung di berbagai belahan dunia. Meskipun kontroversial, tindakan ini telah memicu diskusi yang mendalam tentang hak asasi manusia dan keadilan di Palestina.

Aksi vandalisme ini juga memicu serangkaian pertanyaan tentang cara terbaik untuk menyampaikan protes dan perlawanan dalam konteks konflik yang kompleks.

Meskipun ada yang menentang metode yang digunakan, banyak yang memahami keputusan aktivis tersebut untuk menyuarakan ketidakpuasan mereka terhadap perlakuan yang dianggap tidak adil terhadap Palestina

Sementara itu, polisi di Cambridge telah memulai penyelidikan atas insiden ini. Pihak kampus Trinity College juga telah mengecam tindakan vandalisme tersebut dan menyatakan kerjasama dengan pihak berwenang untuk membawa pelaku keadilan.

Kontroversi ini juga menyoroti pentingnya memahami sejarah dan konflik di Timur Tengah dengan cermat.

Terlepas dari perspektif yang berbeda-beda, insiden ini menunjukkan bahwa isu Palestina tetap menjadi pusat perhatian di tingkat global, dan perlunya dialog yang konstruktif untuk mencari solusi jangka panjang yang adil dan berkelanjutan.


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Z Creators

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Nytimes.com