INDOZONE.ID - Kelompok militan Hamas mengatakan pihaknya telah menerima secara resmi proposal tawaran gencatan senjata serta pembebasan sandera di Gaza.
Menurut laporan Reuters, pejabat senior mengatakan bahwa tawaran tersebut melibatkan gencatan senjata dalam tiga tahap.
Pertama, Hamas pertama-tama akan membebaskan warga sipil yang tersisa sejak 7 Oktober Tahap kedua, Hamas juga diminta membebaskan para tawanan perang yang diidentifikasi sebagai tentara Israel. Terakhir, Hamas juga harus memulangkan mayat sandera yang telah tewas.
Hamas juga belum memastikan berapa lama kesepakatan ini akan berlansung serta dampak apa yang akan terjadi setelah mengikuti tawaran tersebut. Namun pihaknya menyebut kini tengah mempertimbangkan tawaran gencatan senjata kali ini.
Proposal gencatan senjata ini diinisiasi oleh para mediator perdamaian yang melibatkan badan intelijel Israel, Amerika Serikat, Mesir, serta Perdana Menteri Qatar.
Baca Juga: Israel Tawarkan Gencatan Senjata Bersyarat, Hamas Tegas Menolak
Sebelumnya, sebagai tanggapan usaha perdamaian ini, ketua Hamas Ismail Haniyeh datang ke Kairo untuk membahas proposal tersebut. Sementara itu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu tetap pada keputusan awalnya untuk tidak akan menarik tentaranya di Gaza sampai kelompok Hamas habis.
Netanyahu menganggap proposal tersebut hanya akan membuat perang ini berakhir secara permanen. Sebab dalam perjanjian ini, Israel harus menarik seluruh tentaranya di wilayah Gaza untuk sementara waktu.
"Kami tidak akan berkompromi pada apa pun yang kurang dari kemenangan total," kata Netanyahu.
Pejabat sernior Hamas, Sami Abu Zuhri mengungkap tanggapan Israel terhadap tawaran kali ini membuktikan bahwa negaranya tidak peduli dengan rakyatnya.
"Membuktikan bahwa dia tidak tertarik dengan keberhasilan pertemuan Paris dan tidak peduli dengan kehidupan tahanan (Israel)," katanya.
Sementara itu, di tengah tawaran gencatan senjata tentara Israel masih terus gencar melancarkan serangan di Gaza. Bahkan baru-baru ini Israel makin berani mengirim pasukannya untuk menyamar sebagai warga Palestina menyerang rumah sakit dan menewaskan anggota Hamas.
Penulis: Gina Nurulfadilah
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Reuters