Jumat, 17 NOVEMBER 2023 • 09:10 WIB

Pasukan dan Tank Israel Serbu Rumah Sakit Al-Shifa, Dokter Beri Peringatan Katastrofa

Author

Tentara IDF Israel menyerang rumah sakit dan fasilitas medis di Palestina.

INDOZONE.ID - Pasukan Israel Defense Force (IDF) menerobos masuk ke Rumah Sakit (RS) Al- Shifa. Tidak hanya prajurit, pasukan Israel pun membawa serta kendaraan militer mereka, termasuk tank, kendaraan lapis baja, kendaraan pembawa pasukan, dan buldoser ke area Rumah Sakit.

Terkait serbuan ini, reporter untuk agensi berita Palestina Wafa Khader Al-Za’anoun mengungkapkan, telah terjadi guncangan di Rumah Sakit Al-Shifa, menyusul peluncuran roket dan proyektil artileri di sekitar rumah sakit yang kini sedang dikepung dari empat arah.

“Pasukan Israel telah menginvasi rumah sakit dengan jumlah besar. Mereka mencegah siapa pun untuk keluar,” katanya, dikutip Jumat (17/11/2023).

Sementara Rumah Sakit Al-Shifa kini dalam kondisi kehabisan bahan bakar dan tidak bisa lagi dianggap beroperasional, bahkan kondisinya semakin memburuk setelah invasi terjadi.

Para dokter yang masih berada di dalam bahkan memperingatkan tentara Israel bahwa rumah sakit dalam situasi 'katastrofa' alias sedang mengalami malapetaka besar bagi pasien, staf, dan orang yang masih berada di dalam.

Baca Juga: Serangan Israel ke Rumah Sakit Gaza Telan Korban Jiwa, Sekjen PBB Desak Gencatan Senjata Demi Kemanusiaan

Dalam pernyataan yang diunggah secara online, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan telah memulai operasi yang tepat. Ini karena dugaan adanya markas pasukan Hamas di rubanah di area sekitar Rumah Sakit Al- Shifa.

Beberapa jam sebelum serangan, Gedung Putih dan Pentagon pun mengatakan bahwa Hamas menyimpan senjata dan mengoperasikan pusat komando dari rumah sakit, termasuk di antaranya di Rumah Sakit Al-Shifa.

Juru bicara IDF Daniel Haggard mengatakan dalam konferensi pers Rabu, bahwa operasi militer di rumah sakit itu masih berlangsung dan akan memakan waktu.

Tentara IDF Israel menyerang rumah sakit dan fasilitas medis di Palestina.

"Ini adalah area yang rumit, yang masih banyak dihuni orang. Kita perlu melaksanakannya dengan kecepatan yang tepat," katanya.

Namun, klaim ini segera disanggah Hamas. Mereka menyebut klaim ini sebagai kebohongan dan propaganda murahan Israel.

Menanggapi hal ini, Juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby mengatakan bahwa Washington tidak menyetujui operasi Israel di sekitar Rumah Sakit Al-Shifa.

Baca Juga: Tentara Israel Lihat Kalender Tulisan Arab Dikira Daftar Nama Prajurit Hamas

Dia juga mengatakan hal itu bukan fokus dari panggilan telepon Presiden AS Joe Biden pada Selasa dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Menurutnya, bagaimanapun Israel tidak seharusnya menargetkan rumah sakit di Gaza sebagai tempat operasi mereka. Pasalnya, banyak warga sipil dan pasien yang mencari perlindungan di tempat itu.

Di sisi lain, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan pejabat kesehatan Palestina mengungkapkan bahwa mereka telah kehilangan komunikasi dengan staf di dalam rumah sakit.

Namun, seorang dokter di dalam Al-Shifa Dr. Khaled Abu Samra memberi tahu CNN bahwa mereka hanya diberi peringatan selama 30 menit sebelum operasi Israel dimulai.

Selain itu, mereka juga diminta untuk menjauhi jendela dan balkon. Pada saat yang sama, kendaraan lapis baja terdengar sangat dekat dengan pintu masuk kompleks tersebut.


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Z Creators

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Z Creators