INDOZONE.ID - Serangan Iran ke Israel memasuki babak baru. Garda Revolusi Iran menyatakan telah meluncurkan gelombang serangan ke-12 terhadap Israel, Rabu (18/6/2025).
Berbeda dengan serangan sebelumnya, kali ini Iran menggunakan rudal balistik jarak jauh Sejjil ultra berat.
Misil itu, menurut klaim Iran, menghantam sasaran penting di wilayah pendudukan. Dalam operasi bernama “True Promise 3”, Negeri Para Mullah itu kembali menaklukkan Iron Dome, sistem pertahanan udara milik Israel.
Hal itu merupakan sebuah kejutan, mengingat Iron Dome diklaim mampu menghalau 90 persen serangan misili yang menuju wilayah pendudukan Israel.
Baca juga: Banyuwangi Jadi Pionir Industri Beras Biofortifikasi Terintegrasi Nasional dengan Sunwangi
Garda Revolusi Iran (IRGC) menegaskan serangan terhadap Israel akan berlanjut dengan intensitas yang lebih tinggi dan strategi yang lebih terarah.
IRGC sebelumnya mengeluarkan peringatan kepada warga Israel untuk menyelamatkan diri keluar dari wilayah pendudukan.
"Gerbang neraka akan terbuka bagi kalian," ucap salah satu Komandan Garda Revolusi dalam peranyataan yang disampaikan melalui kantor berita Tasnim.
Serangan Iran membuat waswas Israel. Seorang pejabat keamanan Israel dalam wawancara dengan Radio Tentara menyatakan bahwa serangan Iran kini lebih mengkhawatirkan dibanding sebelumnya.
Kecemasan itu cukup beralasan. Rudal Sejjil punya teknologi canggih dengan bobot dan daya ledak yang jauh lebih besar.
Seiring serangan Iran, Militer Israel mengeluarkan peringatan darurat kepada seluruh warga sipil. Penduduk diminta berlindung di tempat yang aman.
Baca juga: Cegah Ibu Rumah Tangga Terjerat Pinjol, Bupati Banyuwangi Dorong Literasi Keuangan Keluarga
Sirene peringatan pun terus meraung-raung di berbagai wilayah Tel Aviv dan sekitarnya. Media lokal Yedioth Ahronoth melaporkan, peringatan serupa juga terdengar di wilayah Hasharon dan sejumlah pemukiman Israel di Tepi Barat.
Tak cuma ancaman misil, Israel juga disibukkan dengan serangan pesawat nirawak. Angkatan udara Israel dikabarkan berhasil menjatuhkan sembilan unit drone milik Iran yang mencoba menyusup ke wilayah udara di bagian utara negara itu sejak Rabu pagi.
Penggunaan drone tempur menunjukkan perubahan strategi Iran dalam menghancurkan target strategis. Drone-drone ini diduga memiliki kemampuan pengintaian sekaligus membawa bahan peledak.
Tindakan Iran merupakan balasan atas serangan Israel pada 13 Juni lalu. Laporan resmi menyebut serangan tersebut mengakibatkan 224 orang tewas, sementara 1.277 luka-luka.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Palestinechronicle.com