INDOZONE.ID - Gempa bumi berkekuatan 7,7 M mengguncang wilayah Sagaing, Myanmar, Jumat 28 Maret 2025. Lalu, guncangan 6,4 M terjadi lagi selang 12 menit.
Getaran gempa yang berpusat di Myanmar itu, turut terasa hingga negara-negara tetangga, seperti India, Thailand, Bangladesh, Laos, dan China.
Sedikitnya 1.000 lebih korban tewas dan 2.300 orang lainnya terluka di Myanmar akibat gempa bumi.
Sementara itu di Thailand, delapan korban dilaporkan tewas dan 80 orang lainnya masih hilang setelah gempa ikut mengguncang Bangkok atau sekitar 1.000 km dari episentrum gempa di Myanmar.
Namun, sejauh ini, tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban gempa bumi di Myanmar itu.
Baca Juga: Di Tengah Krisis Gempa, Militer Myanmar Tetap Melancarkan Serangan Udara
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto. Pihaknya dapat informasi tersebut dari beberapa pihak sesaat setelah gempa.
"Sejauh ini WNI aman, Alhamdulillah baik. Yang luka-luka, apalagi korban jiwa tidak ada," kata Suharyanto saat ditemui saat jumpa pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, dikutip dari ANTARA, Selasa (1/4/2025).
Kendati demikian, BNPB belum bisa memastikan bagaimana kondisi terkini WNI yang berada di Myanmar. Dia menyebut, penjelasan lebih rincinya dapat ditanyakan ke Kementerian Luar Negeri (Kemlu).
"Nanti untuk lebih jelasnya dari Kemlu ya, nanti dari ada yang bisa menjawab," kata Suharyanto.
Sementara itu, BNPB akan mengirimkan 53 personel ke Myanmar yang terdiri dari Basarnas dan Baznas, untuk membantu di sana.
"Nah, hari ini tim pencarian pertolongan, SAR, setelah ini diberangkatkan. Kekuatannya 53 orang dibantu pengamanan dan satu pesawat Boeing 747 milik TNI Angkatan Udara," jelas Suharyanto.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Antara