INDOZONE.ID - Lebih dari 90 orang diperkirakan masih terjebak di dalam reruntuhan sebuah kompleks apartemen di Mandalay, Myanmar, setelah gempa bumi dahsyat mengguncang kawasan tersebut pada Jumat (28/3).
Gempa Myanmar menyebabkan apartemen runtuh dan banyak korban gempa yang terjebak di bawah reruntuhan.
Tim penyelamat terus berupaya mengevakuasi korban gempa Myanmar yang terperangkap di bawah puing-puing bangunan.
Kompleks apartemen Sky Villa Condominium menjadi salah satu bangunan yang mengalami kerusakan paling parah akibat gempa berkekuatan 7,7 magnitudo.
Baca Juga: Presiden Prabowo Subianto: Indonesia Siap Bantu Pemulihan Myanmar dan Thailand Usai Gempa Dahsyat
Apartemen runtuh akibat gempa Myanmar ini membuat bangunan setinggi 12 lantai itu ambruk sebagian, dengan beberapa lantainya bertumpuk satu sama lain.
Seorang pejabat Palang Merah yang berada di lokasi menyampaikan bahwa sejauh ini sudah ada 9 korban tewas dan 44 orang berhasil diselamatkan dalam kondisi hidup.
"Kami masih mengumpulkan data, karena banyak keluarga yang datang melaporkan anggota mereka yang hilang," ujarnya, sambil meminta identitasnya dirahasiakan.
Hingga kini, jumlah korban tewas akibat gempa di Myanmar telah melebihi 1.000 orang. Namun, akibat gangguan komunikasi yang parah, skala bencana yang sebenarnya masih belum sepenuhnya terungkap.
Gempa ini menjadi yang terbesar dalam beberapa dekade teakhir di negara tersebut, dan Mandalay kota terbesar kedua di Myanmar dengan populasi lebih dari 1,7 juta jiwa menjadi salah satu daerah yang paling terdampak.
Dahsyatnya guncangan gempa membuat gedung Sky Villa yang awalnya memiliki 12 lantai kini hanya tersisa enam.
Dampak gempa Myanmar pada apartemen ini begitu besar, hingga dinding hijau pastel di bagian atas tampak retak dan bertengger di atas reruntuhan lantai-lantai bawah yang hancur.
Di antara puing-puing, terlihat jasad seorang perempuan dengan tangan dan rambutnya menjuntai keluar dari celah reruntuhan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Channelnewsasia.com