Ilustrasi bom. (Freepik/standret)
INDOZONE - Masyarakat Prancis kini tengah dihebohkan dengan penemuan bom raksasa sebesar 500 kg. Bom ini ditemukan di Stasiun Gare du Nord di Paris, Jumat 7 Maret 2025.
Stasiun kereta tersibuk di Eropa itu dikabarkan lumpuh total saat sebuah bom Perang Dunia II ditemukan dan berusaha dijinakkan.
Insiden ini menyebabkan pembatalan semua perjalanan Eurostar sepanjang hari dan gangguan besar pada lalu lintas di sekitarnya.
Pegawai kereta api menemukan bom seberat 500 kilogram (kg) tersebut terkubur 2 meter di bawah tanah sekitar pukul 02:30 GMT atau waktu setempat di Saint-Denis, pinggiran utara Paris, saat melakukan pekerjaan konstruksi di sebuah jembatan.
Baca Juga: 2 Warga Negara Asing Terluka Usai Jet Tempur Korsel Salah Jatuhkan Bom di Pocheon
Polisi setempat menyebut area tersebut memang dikenal sebagai tempat yang meninggalkan berbagai hal 'sisa-sisa' perang dahulu.
Meskipun bom ditemukan 2,5 km dari stasiun, lokasinya berada tepat di bawah jalur rel, menurut unggahan salah satu jaringan kereta di platform X.
Layanan kereta komuter, nasional, dan internasional, termasuk Eurostar, dihentikan sementara saat tim penjinak bom dikerahkan untuk menjinakkan perangkat besar tersebut.
Polisi mengevakuasi 200 orang di dekat zona keamanan, yang dibuat di sekitar lokasi bom. Warga lain di area tersebut diminta tetap berada di dalam rumah sepanjang operasi.
Menteri Transportasi Prancis Philippe Tabarot, mengumumkan bahwa operasi penjinakan telah selesai dan lalu lintas kereta akan berangsur kembali normal mulai pukul 17:00 GMT atau waktu setempat.
Penemuan bom yang diduga bekas perang dunia II ini akhirnya menghambat perjalanan kereta api dari dan menuju Gare du Nord.
Awalnya, semua perjalanan hanya ditunda selama sekitar 45 menit sebelum akhirnya benar-benar dibatalkan.
Gabrielle Cotton, seorang turis dari negara bagian Missouri, Amerika Serikat (AS), sedang dalam perjalanan dari Amsterdam, Belanda, menuju Paris, tetapi tidak bisa melanjutkan perjalanan lebih jauh dari Brussel.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Reuters, AP News