Kategori Berita
Media Network
Selasa, 07 JANUARI 2025 • 16:06 WIB

Utusan AS Mengatakan Tentara Israel akan Mundur dari Lebanon Selatan

Para pejabat Hizbullah mengatakan bahwa mereka memberi ruang bagi pemerintah Lebanon untuk mengatasi pelanggaran Israel melalui saluran diplomatik dan mekanisme yang dipimpin AS untuk memantau perjanjian tersebut.

Namun, pimpinan Hizbullah Naim Qassem memperingatkan pada hari Sabtu bahwa kesabaran kelompok itu mungkin habis sebelum atau setelah periode 60 hari.

"Ketika kami memutuskan untuk melakukan sesuatu, Anda akan melihatnya secara langsung," kata Qassem dalam pidato yang disiarkan televisi.

Hizbullah mulai menyerang posisi militer Israel setelah pecahnya perang 15 bulan di Gaza dalam kampanye yang dikatakannya dimaksudkan untuk menekan Israel agar mengakhiri serangannya terhadap daerah kantong yang terkepung itu.

Baca Juga: Israel Meningkatkan Militernya di Perbatasan Suriah: Sinyal Siaga atau Perang?

Setelah hampir setahun terjadi permusuhan lintas perbatasan tingkat rendah, Israel melancarkan perang habis-habisan di Lebanon, menewaskan ribuan orang dan menghancurkan sebagian besar negara itu.

Selama serangannya, Israel memberikan pukulan berat terhadap Hizbullah, membunuh beberapa pejabat militer dan politik tingginya, termasuk pemimpinnya yang kuat Hassan Nasrallah.

Tentara Israel juga mengklaim telah memusnahkan sebagian besar persenjataan roket kelompok itu.

Namun, Hizbullah mengklaim kemenangan setelah perang, dengan mengatakan bahwa mereka menghentikan serangan darat Israel dan menimbulkan kerusakan berat pada tentara yang menyerang. Kelompok Lebanon itu juga terus menembakkan roket dan pesawat nirawak ke Israel selama konflik berlangsung.

Pada hari Minggu, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, memperingatkan bahwa negaranya akan dipaksa untuk bertindak jika Hizbullah tidak menarik diri dari perbatasan.

Banner Z Creators.

Baca Juga: AS Mengenai Perang di Gaza dan Konflik di Lebanon : Sekarang Waktunya Kita Akhiri Semuanya

Namun Hochstein telah mengisyaratkan bahwa gencatan senjata yang rapuh itu masih berlaku. "Proses ini tidak berjalan mulus, tetapi berhasil," katanya pada hari Senin.

Tentara Lebanon telah mengonfirmasi pengerahan pasukannya di Naqoura pada hari Senin sebelumnya, tetapi pemerintah kota menghimbau penduduk untuk tidak kembali ke kota tersebut sebelum mendapat lampu hijau dari pihak berwenang setelah membuka jalan dan membersihkan persenjataan yang belum meledak.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Aljazeera

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Utusan AS Mengatakan Tentara Israel akan Mundur dari Lebanon Selatan

Link berhasil disalin!