Kategori Berita
Media Network
Selasa, 22 OKTOBER 2024 • 08:50 WIB

Korsel Desak Penarikan Segera Pasukan Korea Utara dari Rusia

Menteri Luar Negeri Inggris, David Lammy, yang berada di Seoul pada hari yang sama, menyebut tindakan Rusia sebagai langkah sembrono dan ilegal. Ia juga menambahkan bahwa Inggris akan bekerja sama dengan Korea Selatan untuk merespons situasi tersebut.

Menurut pengamat Korea, Cheong Seong-chang dari Institut Sejong, protes Korea Selatan kepada Rusia tidak akan mempengaruhi kerja sama militer antara Moskow dan Pyongyang.

Ia menambahkan bahwa Kim Jong Un kemungkinan ingin memperoleh teknologi militer dari Rusia, termasuk satelit pengawasan dan kapal selam.

Tentara Korea Utara diperkirakan akan segera dikerahkan ke garis depan di Ukraina. Namun, sejauh mana dampak mereka terhadap jalannya perang masih belum bisa dipastikan.

Intelijen Korea Selatan menyebutkan bahwa antara 8 hingga 13 Oktober, Korea Utara mengirim pasukan khususnya ke Rusia menggunakan kapal angkut militer Rusia, menandai dimulainya keterlibatan militer Korea Utara dalam perang di Ukraina.

Pasukan ini sekarang berada di pangkalan militer Rusia di Timur Jauh dan diperkirakan segera dikirim ke medan perang setelah menyelesaikan pelatihan adaptasi.

Sejak Agustus lalu, Korea Utara juga dilaporkan telah mengirim lebih dari 13.000 kontainer berisi amunisi artileri, rudal, roket anti-tank, dan senjata mematikan lainnya kepada Rusia.

Kedua negara telah menjadi sekutu sejak berdirinya Korea Utara setelah Perang Dunia II, dan hubungan ini semakin erat sejak invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022.

Pekan lalu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengungkap laporan intelijen yang menyebutkan Korea Utara sedang melatih 10.000 tentara untuk mendukung Rusia, menandakan ketergantungan Moskow terhadap Korea Utara untuk menutupi kerugian yang signifikan.

Korea Selatan, sebagai salah satu eksportir senjata terbesar di dunia, selama ini menolak seruan dari sekutu-sekutunya, termasuk Amerika Serikat, untuk memasok senjata ke Ukraina.

Baca Juga: Militer Korsel Sebut Ada GPS di Balon Sampah Kiriman Korut

Hal ini disebabkan kebijakan domestik Korea Selatan yang melarang penjualan senjata ke zona konflik aktif. Namun, Korsel telah menjual miliaran dolar senjata ke Polandia, sekutu utama Ukraina. Presiden Polandia, Andrzej Duda, juga dijadwalkan akan mengunjungi Seoul minggu ini.


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk, bikin cerita dan konten serumu, serta dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.

 

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Channelnewsasia.com

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Korsel Desak Penarikan Segera Pasukan Korea Utara dari Rusia

Link berhasil disalin!